Waktu begitu
cepat berlalu, tak terasa kita sudah berada di tahun yang ke 1435 H. berlalunya
waktu bukan bertambahnya umur, akan tetapi umur kita semakin berkurang.
berputarnya waktu adalah semakin dekatnya zaman dengan hari yang telah
ditentukan Allah yaitu hari kiamat.
Maka oleh
karena itu, sepatutnya sebagai seorang muslim, untuk bisa mengambil hikmah dari
segala yang telah terjadi, merenungi segala maksiat yang sempat mengotori jiwa.
bertaubat kepada Allah sedini mungkin dan menigkatkan ketakwaan serta ketaatan
pada Allah Rabbul 'izzati.
Disini kami
akan menjelaskan seputar " Manhaj
Umat Muhammad Shollallahu 'Alaihiwasallam Didalam Menyikapi Tahun Baru Hijriyah
" akan tetapi, kami akan menceritakan terlebih dahulu sejarah hijrah
Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam:
-
Rasulullah
Shollallahu 'Alaihi Wasallam keluar rumah dan pergi menuju rumah Abu
Bakar Radhiyallahu 'Anhu dan kemudian mereka berdua melompat keluar
melalui jendela belakang rumah dan melarikan diri di kegelapan malam
sebagaimana telah direncanakan. mereka menempuh jarak lebih-kurang 7.5 Km
menuju sebuah goa yang dikenal dengan sebutan “Goa Tsur”.
-
Orang-orang
kafir datang kerumah Rasulullah SAW, akan tetapi mereka tidak mendapatkan lagi
beliau malah yang ditemukanya adalah Ali Bin Abi Thalib, yang memang
disuruh oleh rasulullah untuk tidur ditempat tidur beliau.
-
Orang-orang
kafir sangat marah dengan kejadian itu, merekapun melakukan pencarian dan
pengejaran secara besar-besaran terhadap Rasulullah Shollallahu 'Alaihi
Wasallam. Mereka mengumumkan kepada semua orang: " siapa saja yang dapat
menyerahkan kepala Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam maka akan mendapatkan hadiah
100ekor onta.
-
Rasullah
Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu tinggal di dalam
goa Tsur pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Selama itu, berlangsung pertolongan
bagi mereka berdua.
1. Abdullah bin Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu
mendatangi goa pada malam hari dan menyampaikan berita perihal berbagai rencana
dan kegiatan orang-orang kafir kepada mereka berdua. Sebelum fajar ia sudah
kembali ke Makkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Makkah.
2. Asma' binti Abu Bakar mengantarkan makanan buat
mereka tiap malam.
3. Amar bin Fuhairah menggiring domba-domba
gembalaannya ke dalam goa pada malam hari sehingga Rasulullah Shollallahu
'Alaihi Wasallam dan Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu bisa minum susu domba hingga
cukup kenyang. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Makkah sebelum fajar
selang beberapa waktu setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke Makkah, dengan
demikian jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
4. Abdullah bin Ariqat Laitsi, seorang kafir yang
dapat dipercaya dan bekerja sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar Radhiyallahu
'Anhu datang ke goa ini, setelah hari ke-tiga, membawa dua ekor onta.
5. Pada waktu itu Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu
menawarkan satu dari onta itu kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam sebagai
hadiah. Namun beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam memaksa membeli onta itu. Abu
Bakar Radhiyallahu 'Anhu pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar
empat ratus dirham untuk onta itu. Onta inilah yang kemudian dikenal sebagai
onta Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam yang dinamai Quswa.
- Selama
didalam gua orang-orang kafirpun tak pernh berhenti untuk memburu Shollallahu 'Alaihi Wasallam, sampai mereka
sempat mendangi gua tsur tempat persembunyian Shollallahu
'Alaihi Wasallam dan Abu bakar sahabatnya, sehingga abu bakar merasa khawatir
dengan keadaan Shollallahu 'Alaihi Wasallam, maka turunlah ayat Allah
Subuhanahu Wata'ala:
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ
الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ
لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ
عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ
كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ
Artinya: Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang
kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang
dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta
kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan
orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi.
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-taubah ayat 40)
Peratama:
Mengingat dan merenungi perjuangan hijra Rasulullah Shollallahu 'Alaihi
Wasallam dan para sahabatnya.
Rasulullah Shollallahu 'Alaihi
Wasallam melakukan hijrah setelah Allah subuhanahu wata'ala menurunkan Q.S
Al-anfal ayat 30:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا
لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ
اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Artinya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang
kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan
memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya
dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
didalam kisah hijrah Rasulullah Shollallahu
'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya ini, terdapat hikmah yang banyak untuk
bisa kita petik dan renungkan:
1.
Memperjuangkan da'wah tauhid yang utuh, Allah
subuhanahu wata'ala berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ
رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ
هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي
الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Artinya:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka
di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah
kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul).
2.
Sabar terhadap ujian dan cobaan didalam da'wah,
Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ
هَجْرًا جَمِيلًا
Artinya:
Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan
cara yang baik.
Dan
Allah berfirman:
فَاصْبِرْ
كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ ۚ
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ
نَهَارٍ ۚ بَلَاغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya:
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi
mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa)
seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah)
suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
3.
Istiqomah terhadap kalimat dan da'wah tauhid,
ketika diancam oleh siapapun dari para thogut untuk mengentikan da'wah tauhid
dan jihad maka katakanlah:
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى
اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا
أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: Katakanlah:
"Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik" (Q.S Yusuf Ayat 108)
4.
Tidak terpengaruh oleh tawaran para thogut untuk
berhenti menda'wahkan tauhid dan melawan segala bentuk kesyirikan. Maka hukum
tanazzul dalam hal ini adalah haram, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam
ketika ditawarkan jabarata, harta dan tahta oleh pemuka-pemuka qurays, beliau
sungguh tidak tergiur sedikitpun dengan tawaran itu.
dengan adanya, tantangan
dan cobaan dalam menda'wahkan tauhid, maka perlu keistiqomahan yang utuh dengan
cara selalu beribadah pada Allah dan menjauhi segala bentuk thogut.
juga dengan semangat
untuk selalu menda'wahkan kalimat tauhid, maka insya Allah segala pertolongan Allah
didunia dan akherat akan kita dapatkan.
Allah subuhanahu
wata'ala berfirman dalam Q.S Muhammad ayat 7:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ
أَقْدَامَكُمْ
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah Shollallahu
'Alaihi Wasallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ
بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا
الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
Artinya:
"Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu
pada hari kiamat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang
mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian
dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada
hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas
dari hatinya atau jiwanya".(H.R Bukhari)
Itulah balasan Allah yang selalu kita kejar dan
harapkan didalam menda'wahkan kalaimat tauhid dan istiqomah didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar