Hakikat Hijrah Yaitu Hijrah Dari Maksiat Pada Allah Kepada Menta'atiNya...Ingatlah, Bahwa Maksiat Yang Paling Besar Adalah Syirik, Dan Keta'atan Yang Paling Agung adalah Bertauhid Pada Allah 'Azza Wajalla...Maka Oleh Karena Itu Bertauhidlah Kepada Allah Semata Dan Jauhilah Segala Bentuk Kesyirikan DAURAH QUBRA SEPUTAR 143 Permasalahan Puasa Dan I'tikaf Kontak Person: 085237021944

Jadwal Shalat

Radio Jihad On Line Perhatikan Waktu Shalatmu Saudaraku...Jika Waktu Shalat Tiba, Cari masjid Yang Terdekat Dengan Anda..Tunaikan Segera dan Jangan Di Tunda-tunda!!!

Kamis, 07 November 2013

Memahami Hakikat Tahun Baru Hijriyah (Edisi 1)


Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kita sudah berada di tahun yang ke 1435 H. berlalunya waktu bukan bertambahnya umur, akan tetapi umur kita semakin berkurang. berputarnya waktu adalah semakin dekatnya zaman dengan hari yang telah ditentukan Allah yaitu hari kiamat.
Maka oleh karena itu, sepatutnya sebagai seorang muslim, untuk bisa mengambil hikmah dari segala yang telah terjadi, merenungi segala maksiat yang sempat mengotori jiwa. bertaubat kepada Allah sedini mungkin dan menigkatkan ketakwaan serta ketaatan pada Allah Rabbul 'izzati.
Disini kami akan menjelaskan seputar  " Manhaj Umat Muhammad Shollallahu 'Alaihiwasallam Didalam Menyikapi Tahun Baru Hijriyah " akan tetapi, kami akan menceritakan terlebih dahulu sejarah hijrah Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam:
-          Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam keluar rumah dan pergi menuju rumah Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu dan kemudian mereka berdua melompat keluar melalui jendela belakang rumah dan melarikan diri di kegelapan malam sebagaimana telah direncanakan. mereka menempuh jarak lebih-kurang 7.5 Km menuju sebuah goa yang dikenal dengan sebutan “Goa Tsur”.

-          Orang-orang kafir datang kerumah Rasulullah SAW, akan tetapi mereka tidak mendapatkan lagi beliau malah yang ditemukanya adalah Ali Bin Abi Thalib, yang memang disuruh oleh rasulullah untuk tidur ditempat tidur beliau.
-          Orang-orang kafir sangat marah dengan kejadian itu, merekapun melakukan pencarian dan pengejaran secara besar-besaran terhadap Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam. Mereka mengumumkan kepada semua orang: " siapa saja yang dapat menyerahkan kepala Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam maka akan mendapatkan hadiah 100ekor onta.
-          Rasullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu tinggal di dalam goa Tsur pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Selama itu, berlangsung pertolongan bagi mereka berdua.
1.      Abdullah bin Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu mendatangi goa pada malam hari dan menyampaikan berita perihal berbagai rencana dan kegiatan orang-orang kafir kepada mereka berdua. Sebelum fajar ia sudah kembali ke Makkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Makkah.
2.      Asma' binti Abu Bakar mengantarkan makanan buat mereka tiap malam.
3.      Amar bin Fuhairah menggiring domba-domba gembalaannya ke dalam goa pada malam hari sehingga Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu bisa minum susu domba hingga cukup kenyang. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Makkah sebelum fajar selang beberapa waktu setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke Makkah, dengan demikian jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
4.      Abdullah bin Ariqat Laitsi, seorang kafir yang dapat dipercaya dan bekerja sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu datang ke goa ini, setelah hari ke-tiga, membawa dua ekor onta.
5.      Pada waktu itu Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu menawarkan satu dari onta itu kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam sebagai hadiah. Namun beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam memaksa membeli onta itu. Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar empat ratus dirham untuk onta itu. Onta inilah yang kemudian dikenal sebagai onta Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam yang dinamai Quswa.
-  Selama didalam gua orang-orang kafirpun tak pernh berhenti untuk memburu Shollallahu 'Alaihi Wasallam, sampai mereka sempat mendangi gua tsur tempat persembunyian Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan Abu bakar sahabatnya, sehingga abu bakar merasa khawatir dengan keadaan Shollallahu 'Alaihi Wasallam, maka turunlah ayat Allah Subuhanahu Wata'ala:
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-taubah ayat 40)

Peratama: Mengingat dan merenungi perjuangan hijra Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.

Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam melakukan hijrah setelah Allah subuhanahu wata'ala menurunkan Q.S Al-anfal ayat 30:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Artinya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. 
didalam kisah hijrah Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya ini, terdapat hikmah yang banyak untuk bisa kita petik dan renungkan:
1.      Memperjuangkan da'wah tauhid yang utuh, Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Artinya: Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). 

2.      Sabar terhadap ujian dan cobaan didalam da'wah, Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا
Artinya: Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Dan Allah berfirman:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ ۚ بَلَاغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya: Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. 
3.      Istiqomah terhadap kalimat dan da'wah tauhid, ketika diancam oleh siapapun dari para thogut untuk mengentikan da'wah tauhid dan jihad maka katakanlah:
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" (Q.S Yusuf Ayat 108)
4.      Tidak terpengaruh oleh tawaran para thogut untuk berhenti menda'wahkan tauhid dan melawan segala bentuk kesyirikan. Maka hukum tanazzul dalam hal ini adalah haram, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam ketika ditawarkan jabarata, harta dan tahta oleh pemuka-pemuka qurays, beliau sungguh tidak tergiur sedikitpun dengan tawaran itu.

dengan adanya, tantangan dan cobaan dalam menda'wahkan tauhid, maka perlu keistiqomahan yang utuh dengan cara selalu beribadah pada Allah dan menjauhi segala bentuk thogut.
juga dengan semangat untuk selalu menda'wahkan kalimat tauhid, maka insya Allah segala pertolongan Allah didunia dan akherat akan kita dapatkan.
Allah subuhanahu wata'ala berfirman dalam Q.S Muhammad ayat 7:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
Artinya: "Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari kiamat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya".(H.R Bukhari)

Itulah balasan Allah yang selalu kita kejar dan harapkan didalam menda'wahkan kalaimat tauhid dan istiqomah didalamnya.

Related Post



Tidak ada komentar: