Hakikat Hijrah Yaitu Hijrah Dari Maksiat Pada Allah Kepada Menta'atiNya...Ingatlah, Bahwa Maksiat Yang Paling Besar Adalah Syirik, Dan Keta'atan Yang Paling Agung adalah Bertauhid Pada Allah 'Azza Wajalla...Maka Oleh Karena Itu Bertauhidlah Kepada Allah Semata Dan Jauhilah Segala Bentuk Kesyirikan DAURAH QUBRA SEPUTAR 143 Permasalahan Puasa Dan I'tikaf Kontak Person: 085237021944

Jadwal Shalat

Radio Jihad On Line Perhatikan Waktu Shalatmu Saudaraku...Jika Waktu Shalat Tiba, Cari masjid Yang Terdekat Dengan Anda..Tunaikan Segera dan Jangan Di Tunda-tunda!!!

Jumat, 31 Mei 2013

Bulletin Al-mustaqim Edisi 010

“TERORIS”
 DIANTARA TUDUHAN DAN KENYATAAN

Siapakah yang tidak mengenal dengan istilah teroris? Istilah yang kerap kali membuat risih setiap orang yang membacanya. Kata “teroris” yang di idendikkan kebanyakan orang dengan tindakan kerusakan ini lahir sejak awal abad 21. Tidak diragukan lagi, bahwa istilah ini sengaja diproduksi oleh musuh-musuh Islam dalam rangka mengobok-ngobok kesatuan barisan Islam, mengacak-ngacak kekuatan ukhwah kaum Muslimin, merusak keharmonisan orang-orang yang beriman. Menghancurkan ikatan persaudaraan orang-orang Muslim. Itulah makar yang dilakukan oleh orang-orang yahudi dan nasrani terhadap kita, dan mereka tidak akan pernah berhenti untuk membuat makar itu terhadap kaum Muslimin sampai mereka yang mati atau kita yang mengikuti ajaran mereka, Allah subuhanahu wataala berfirman:

{وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ}
 Artinya: “ Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar) dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Q.S Al-Baqarah : 120)
Usaha kaum yahudi dan nasrani itu sungguh telah berhasil. Bisa dilihat dengan mata kepala kita sendiri akan bukti dari keberhasilanya itu. Hampir setiap aksi pemboman atau pembunuhan ditujukan kepada kaum Muslimin, dituduhkan kepada pemuda-pemuda Islam yang memperjuangkan negara dan saudara-saudaranya yang di dzolimi. Baik itu dizdolimi oleh orang-orang yang memang asli kafir dari yahudi dan nasrani ataupun yang didzolimin oleh orang-orang munafik dari syiah dan yang sewajah dengan itu. Allah Subuhanahu Wataala Berfirman:
{وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا}
Artinya: “ Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka mampu.” (Q.S Al-Baqarah : 217)
Itulah realita dunia Muslim abad ke-21, realita yang sangat mengenaskan, memilukan jiwa kaum Muslimin, dan menyedihkan hati setiap orang mumin yang merenungin akan hakekat dari fitnah yang menimpa dunia Islam ini.
Saudaraku…jiwa manakah yang tidak sedih ketika mujahid diteriakin “Mereka Adalah Teroris” lebih menyedihkanya lagi adalah bahwa yang meneriakkan kata-kata itu orang-orang Muslim sendiri. Jika mreka tidak tahu maka Islam memakluminya, tapi jika itu bentuk sambung menyambung kalimat yang dengan sengaja dilakukan untuk memerangi Islam dan kaum Muslimin (wala) maka sungguh Allah telah menjelaskan semua ini dalam Firman-Nya:
}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ {
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pempin (mu), sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.” (Q.S Al-maidah: 51)
} وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ {
Artinya: Dan barang siapa yang menjadikan mereka kawan maka mereka itulah orang-orang yang dzolim.” (Q.S mumtahanah : 9)
 }يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ {
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada didalam kubur berputus asa .” (Q.S mumtahanah : 13) }
}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ {
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan (yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik) dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul beriman..” (Q.S Al-maidah: 57)
Ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa orang-ornag yang membantu orang-orang kafir dalam memerangi Islam dan kaum Muslimin, apapun bentuk bantuanya dan sekecil apapun, maka ia termasuk golongan mereka. Dan menyebarkan kalimat teroris yang sudah jelas ditujukan kepada mujahidin dan para ulama muwahhidin adalah bentuk menolong mereka. Oleh karena itu, perlu ketaqwaan dan ketawadduan kita dalam bersikap. Jangan sampai seorang berfatwah atau berkata yang itu malah mendukung orang-orang yahudi dan nasrani serta penolongnya dalam memerangi Islam dan kaum Muslimin.
Sekarang sudah seharusnya kita tau dan sadar dimana asal muasal dan akar lahirnya istilah teroris…dan tiadalah itu lahir kecuali dari musuh-musuh Allah lanatullah. Kemudian Masih kurang jelas apakah dihadapan kita akan makna hakiki teroris itu??? Tidakkah kita memperhatikan kalimat josh bush ketika ia berkata “kami tidak melawan kaum Muslimin tapi yang kami lawan adalah al-qaidah” begitulah mereka membukungkus rapi niat busuknya dengan istilah-istilah yang mengandung syubhat dihadapan kaum Muslimin. Padahal telah jelas sebelum itu mereka berkata: “musuh kami adalah jamaah Islamiyah”, tapi mungkin istilah ini akan menjadi terlalu mencolok dihadapan kaum Muslimin lalu mereka datang dengan istilah teroris. Sudah saatnya kita mengetahui hakikat perang ini. ini adalah perang idiologi, ini adalah perang agama yang dibungkus halus oleh musuh-musuh Allah agar tidak terlihat dengan jelas oleh kaum Muslimin.
Oleh karena itu, apa yang dilakukan para mujahidin adalah merupan kewajiban yang harus dilakukan. Karena dengan jihad itulah kaum muslimin bisa melawan makar mereka. Darah suci kaum muslimin telah banyak mengalir dibumi Allah yang suci, maka satu kedzoliman jika kita membiarkan itu terus berlanjut. Hidup mulia atau mati syahid memang itulah prinsip kaum muslimin…tidak perlu orang-orang murjiah membuat syubhat dihadapan ummat dengan fatwah busuknya yang mengatakan jihad tidak ada dizaman sekarang, bahkan mereka menuduh mujahid-mujahid Allah dengan teroris.
perlu diketahui, bahwa teroris sejati adalah amerika dan semua yang membela serta menolongnya. Baik itu pembelaan dalam bentuk kekuatan atau pertolongan dalam bentuk fatwah…merekalah teroris sejati, bukan kaum muslimin atau mujahid-muhid Allah…karena orang-orang yahudi dan nasrani itulah yang telah memerangi kaum muslimin, lalu apakah tindakan teroris ketika kaum muslimin membela diri dan melindungi agama dan negaranya??? Atau apakah kita akan membiarkan begitu saja ketika agama kita diperangi dan kaum muslimin dibantai??? Kalau ada yang menjawab “iya” maka sungguh ia adalah orang yang tak berakal atau hatinya sungguh telah mati karena ia telah mengedepankan kepentingan dunia dan hawa nafsunya dari pembelaan terhadap kaum muslimin dan agama yang suci.
orang-orang yahudi dan nasrani abai untuk berkata dengan jelas bahwa” kami memerangi kaum Muslimin” karena mereka tau bahwa kuantitas Muslim adalah mayoritas. Oleh karena itu kita yang harus memahami akan hakikat perang ini, dengan berbagai macam bukti yang telah ada. Seperti halnya mereka datang ke irak dengan alasan menangkap saddam husain kemudian meluluh lantarkan rumah-rumah saudara kita di irak, membunuh saudara-saudara kita, memperkosa wanita-wanita Muslimah yang kemudian mereka bunuh, dan sasaran utamanya adalah wanita dan anak-anak, agar kaum Muslimin irak tidak ada yang melahirkan dan generasi mereka terputus.
Coba kita lihat dipalestina, mereka mengistilahkan perang itu adalah perang merebut tanah atau wilayah..ini adalah kebohongan yang nyata. Akan tetapi perang itu adalah perang agama. Diarah yang berbeda Mereka mencetuskan istilah teroris agar dengan perlahan-lahan menghancurkan Islam dan kaum Muslim, sedikit-demi sedikit membunuh kaum Muslimin.
Ketika istilah teroris ini sedang trendnya didunia Islam umumnya, tidak ketinggalan dinegeri pertiwi indonesia. Yahudi dan nasrani manakah yang ridho melihat Islam diindonesia berkembang pesat? Musuh Islam manakah yang tinggal diam terhadap kaum Muslimin dinegeri yang mayoritas Islam ini??? istilah terorispun berkembang pesat di negeri ini. Tapi anehnya, teroris itu selalu ditujukan kepada mujahid-mujahid Allah. Ditujukan kepada para ulama yang menjunjung tinggi tauhid dan melawan segala bentuk kesyirikan.
Maka bukti apa lagi yang masih kita ragukan bahwa yang dimaksud dengan “teroris” itu adalah kaum Muslimin, yang ingin menerapkan Syari’at Islam, yang melawan hukum demokrasi. Yang menyeru kepada tauhid dan melarang kepada kesyirikan. Menjunjung tinggi keadilan, melawan segala bentuk kedzoliman. Itulah hakikat teroris yang dimaksudkan oleh orang-orang yahudi dan nasrani serta bala tentaranya itu.
Coba kita perhatikan Implementasi perundang-undangan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme adalah pembentukan Detasemen Khusus (Densus) 88. Densus ini dibentuk oleh Polri dan dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan terorisme mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Tapi ironisnya, aksi-aksi itu selalu ditujukan kepada kaum Muslimin dan mengkambing hitamkan ulama muwahhidin. maka wajar jika Ustad Baasyir berkata melalui anggota Tim Pembela Muslim (TPM), Achmad Michdan Jakarta Selatan, di ruang tahanan Jalan Trunojoyo Selasa (28 Juni 2011): "Aksi terorisme itu kepentingan propaganda asing, jangan harap terorisme bisa hilang," tegasnya. Karena UU seperti ini telah jelas kepada siapa ditujukan. Dan dalam rangkan memerangi siapa disusun. Semoga Allah tidak meridhoi mereka sebagaimana Allah tidak ridho terhadap peraturan-peraturan yang mereka buat.
Aneh, mereka membuat UU tapi tidak bisa konsisten terhadap UU yang dibuatnya, Beberapa pelanggaran dalam UU Nomor 15 Tahun 2003, diantaranya sanksi pidana mati, ketentuan tentang batas waktu penahanan tersangka teroris, ketentuan penangkapan yang hanya mendasarkan pada lampiran intelijen, serta adanya potensi multitafsir pada Pasal 13 dan Pasal 22. "Dalam yurisdiksi Mahkamah Internasional, pengenaan sanksi maksimal terhadap pelaku kejahatan adalah penjara seumur hidup dan atau kurungan selama 30 tahun, bukan hukuman mati. Ini jelas melanggar hak-hak hidup manusia," beber Yhodhisman.
 Dan itulah bentuk dan ciri-ciri kaum munafik. Terhadap perkataan sendiripun tidak bisa konsisten. Nadzu billah dari hamba-hamba amerika itu. Begitulah keadaan orang-orang munafik dan musuh-musuh Allah, cara apapun mereka akan tempuh dalam menghancurkan Islam dan memerangi kaum Muslimin. Mulai dari memalsukan data, tuduhan palsu, perkiraan yang tidak jelas sampai melanggar UU yang mereka buat sendiripun mereka akan melakukanya.. Dalam menyikapi pemboman atau aksi teror maka seorang Muslim perlu manhaj yang benar dalam berprasangka. Menuduh sesama Muslim itu bukan sikap orang beriman, bersikap husnu dzon antara sesama Muslim itulah yang harus kita lakukan.
peristiwa ledakan bom di areal Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, di Desa Senolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (11/7/2011). 7/2011). Atau Teror bom buku yang terjadi di Kampung Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/7/2011) sekitar pukul 15.30 Wita. Serta aksi-aksi teror lainya yang pernah terjadi di negeri pertiwi kita selama ini…siapakah sebenarnya yang melakukanya???? Betulkah aksi-aksi yang terjadi selama ini murni dari kaum Muslim??? Ataukah itu hanya rekayasa untuk menghancurkan nama baik Islam dinegeri pertiwi ini? atau itu malah sebagai ajang politik orang-orang yang gila kekuasaan? Semua kemungkinan bisa terjadi.
Tapi orang yang yang beriman selalu berprangka baik kepada saudaranya seiman. Dan itu adalah kewajiban dan menjadi akhlak bagi kita. Jika aksi-aksi itu betul dilakukan oleh sebagian kecil dari kaum Muslimin maka saya mengatakan dengan tegas bahwa seorang Muslim tidak boleh membunuh siapapun tanpa alasan yang jelas. Dan jika mereka berniat baik serta sesuai dengan manhaj yang benar maka semoga mereka termasuk syuhadah dan semoga gelar syahid yang mereka cita-citakan diperolehnya.
Wahai kaum Muslimin…ingatlah, bahwa para mujahidin tidak mungkin bertindak sembrono, mereka lebih mengetahui siapa lawanya dan siapa temanya. Mereka tidak mungkin membunuh nyawa yang telah jelas diharamkan Allah. Adapun kesalahan maka itu bukan berarti sesat. Dan hendaknya para mujahidin lebih hati-hati, agar tidak salah dalam bertindak. Semoga kesabaran selalu menyertai orang-orang yang beriman. Yahudi dan nasrani adalah musuh kita bersama. Serta istilah teroris adalah berasal dari mereka. Yang dimaksud teroris oleh mereka adalah semua kaum Muslimin yang berpegang teguh kepada syari’at Allah rabbul „izzati.

 
Wallahu A’lam Washollallahu ‘Ala Muhammad
Wa ‘Ala Alihi Washohbihi Wasallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin

Related Post



Tidak ada komentar: