Hakikat Hijrah Yaitu Hijrah Dari Maksiat Pada Allah Kepada Menta'atiNya...Ingatlah, Bahwa Maksiat Yang Paling Besar Adalah Syirik, Dan Keta'atan Yang Paling Agung adalah Bertauhid Pada Allah 'Azza Wajalla...Maka Oleh Karena Itu Bertauhidlah Kepada Allah Semata Dan Jauhilah Segala Bentuk Kesyirikan DAURAH QUBRA SEPUTAR 143 Permasalahan Puasa Dan I'tikaf Kontak Person: 085237021944

Jadwal Shalat

Radio Jihad On Line Perhatikan Waktu Shalatmu Saudaraku...Jika Waktu Shalat Tiba, Cari masjid Yang Terdekat Dengan Anda..Tunaikan Segera dan Jangan Di Tunda-tunda!!!

Jumat, 31 Mei 2013

Bulletin Al-mustaqim Edisi 014


Pentingnya Menuntut Ilmu
Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu adalah sangat penting, karena dengan ilmu seorang akan mengenal Rabbnya, Dengan ilmu seorang akan mengetahui keawajibanya pada Allah Subuhanahu wata’ala, dengan ilmu pula ia akan memahami hak-hak Allah dan hak-hak saudaranya terhadap dirinya.
Ilmulah yang akan menghilangkan kebodohan, ilmu juga yang akan menjelaskan hukum-hukum yang datang dari Allah kepada seorang hamba.

Ilmu yang dimaksud disini adalah seperti yang dikatakan ibnu qoyyim az-zaujiyah dalam kitabnya qoshidatunniyah hal 95 beliau berkata:
العلم قال الله قال رسوله
قال الصحابة هم أولو العرفان
ما العلم نصبك للخلاف سفاهة
بين الرسول وبين رأي فلان
“ Ilmu adalah perkataan Allah, perkataan Rasul-Nya. perkataan para sahabat, merekalah yang memiliki pengetahuan. ilmu tidak dinisbahkan kepada orang bodoh  yang membandingkan perkataan Rasul dengan pendapat seseorang”
Oleh karena itu, demi ilmu yang dimaksudkan diatas itulah para ulama melakukan rihlah bertahun-tahun bahkan berpuluhan tahun, mencari ilmu Allah dan Rasul-Nya untuk dijadikan manhaj dalam ketaatan pada Allah Rabbul ‘Izzati, mereka tak mengenal lelah dan tak pernah mengeluh apalagi putus asa bahkan menikmati perjalanan itu dengan penuh bahagia, kita mengetahui semua itu dari keikhlasan mereka dalam menulis kembali ilmu yang mereka cari, sehingga menjadilah kitab yang berjilid-jilid yang tentunya mereka berniat agar ilmu itu terjaga rapi dan dijadikan rujukan oleh generasi yang akan datang setelah mereka.
Subuhanallah…seharusnya kepada merekalah kita bercermin, panasnya terik matahari tak menjadikan mereka berhenti untuk terus meniti jalan dalam menuntut ilmu. Dinginnya angin yang menhembus menerpa badan tak menjadikan mereka  menyerah dalam menuntut ilmu syar’i. kadang perut lapar sedangkan bekal telah habis, maka air putilah yang akan mengganjal perut mereka, atau bahkan mereka mengikat kencang perut agar rasa lapar bisa ditahan. Tapi berkat perjuangan mereka maka lahirlah Kutubu Tis’ah dan kitab-kitab hadits lainnya serta buku-buku yang membahas Ilmu Islam dalam berbagai bentuk syarah dan penjelasan.
AllahSubuhanahu Wata’ala Berfirman:
{وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ}
Artinya: tidak sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (Kemedan Perang) mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang yang memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S At-taubah :122)
Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu. Karena masyarakat Islam sangat membutuhkan orang yang akan mengajarkan ibadah dan hukum-hukum Islam kepada mereka dan itu adalah tugasnya ahlul ilmi. Para ulamalah yang akan mengajarkan kepada ummat akan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga dengan itu masyarakat Islam akan mengetahui bagaimana cara beribadah pada Allah, mengetahui ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam al-qur’an  dan al-hadits.
Seorang mukmin wajib mencari ilmu agamanya, agar ia menyembah Allah dengan ilmu yang  jelas, mengetauhi hakikat kekuasaan Allah, dan mengetahui posisinya sebagai hamba yang harus selalu ta’at dan tunduk pada perintah Allah Subuhanahu Wata’ala. Allah Memerintahkan Hamba-Nya agar Mengetahui Bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Sebagaimana Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{َفاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ {
Artinya: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (Q.S Muhammad: 19)
Dengan ilmu seorang hamba bisa lebih takut terhadap Allah Subuhanahu Wata’ala, tidak mudah berlumuran dengan dosa yang berujung pada kerugian dirinya di dunia dan akhirat. Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
Artinya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (Q.S Al-Fathir : 28)
Seorang wajib menayakan segala permasalahan tentang agamanya kepada ahlul ilmi, dan itu dinamakan mencari ilmu. Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ}
Artinya: maka tanyakanlah kepada ahlu dzikr jika kalian semua tidak mengetahui” (Q.S An-nahl: 43)
Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu. Wajib bagi orang yang tidak mengetahui untuk bertanya kepada orang yang lebih berilmu darinya agar tidak menyembah Allah tanpa ilmu. Ahlu dzikr adalah ulama. Jika tidak ada ulama didesa kita maka hendaknya kita mencari ulama ditempat lain sampai kita menemukan ulama.
Dengan ilmu seorang hamba menjadi baik posisinya disisi Allah Subuhanahu Wata’ala
{ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ}
Artinya:  Katakan! Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? (Q.S Az-zumar: 9 )
Maksudnya adalah orang yang mempunyai ilmu dengan orang yang tidak meiliki ilmu adalah tidak sama. Dan derajat mereka disisi Allah pun akan berbeda. Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
 { يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ}
Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadalah: 11 )
Dalam menuntut ilmu, kita harus selalu bersikap tawaddu’ baik kepada Allah atau kepada makhluk. Salah satu sifat tawaddu’ penuntut ilmu adalah selalu berdoa dan meminta pada Allah tamabahan ilmu dan keberkahan ilmu, sebagaimana Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
 وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya: dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S Thaahaa : 114)
Begitupun yang disabdakan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam :
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِما عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي ما يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْماً الحَمْدُ لله على كُلِّ حالٍ وأعُوذُ بالله مِنْ حالِ أهْلِ النَّارِ
Artinya: Ya Allah Jadikan Apa Yang Engkau ajarkan Padaku bermanfaat bagiku, Dan ajarkanlah padaku apa-apa yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu padaku, segala puji bagimu dalam segala hal dan lindungilah aku dari keadaan ahli neraka”.( H.R Tirmidzi 5/578, Ibnu abi syaibah 6/50, Ibnu Majah 2/1260, dan Baihaqi 4/91)
Terakhir, penulis mengucapkan selamat menuntut ilmu buat sahabat-sahabatku yang tercinta…jangan putus asa melakaukan rihlah dalam menuntut ilmu Allah, janji Allah untuk hamba-hambanya yang ikhlas menuntut ilmunya adalah benar.
قَالَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ الْمَلائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضَاءً بِمَا يَصْنَعُ
Artinya:  Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda: “ barang siapa yang menempuh jalan dlam menuntut ilmu maka Allah akan memberikan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat akan membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap apa yang dilakukanya.” (H.R Abu Daud, Hadits Nomor 3643)
Semoga niat kita tidak terkotori oleh iming-iming dunia dan segala bungkusanya. Ilmu Allah yang kita cari bukan ijazah palsu yang menghilangkan berkah ilmu. Ilmu tujuan utama, ijazah dan sebagainya hanya formalitas bagi kita sebagai penghargaan karena telah menempuh dunia pencarian ilmu.
Ulama tersebar banyak dibumi sudan ini, mari kita habiskan umur kita dengan rihlah menuntut ilmu kepada mereka. Menghafal dan mendengar keterangan dan penjelasan dari mereka. Akhirnya masing-masing kita berdoa:
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِما عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي ما يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْماً الحَمْدُ لله على كُلِّ حالٍ
وأعُوذُ بالله مِنْ حالِ أهْلِ النَّارِ...
والحمد لله رب العلمين

Related Post



Tidak ada komentar: