MENGHIDUPKAN
SUNNAH DIZAMAN FITNAH
Islam adalah Agama yang mulia
disisi Allah menda’wahkanya adalah kewajiban bagi kita. Agama yang mulia yang
ini dibawa oleh Rasul Allah yang mulia. Dan beliau adalah penutup para Nabi.
Ini ditunjukkan oleh dalil-dalil yang kuat baik dari Al-Qur’an, As-Sunnah
Maupun Ijma’ Para Sahabat Dan Ulama Salafussholeh.
Adapun Dalil Dari Al-Qur’an
adalah Firman Allah Subuhanahu Wata’ala:
{مَا كَانَ
مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ
النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً}
Artinya: “Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu. tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup Para Nabi. Dan Allah adalah Maha
Mengetahui segala sesuatu”.
(Q.S Al-Ahzab :40)
Dalil Dari Hadits adalah:
Rasullullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
Bersabda:
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِى وَقَّاصٍ قَالَ خَلَّفَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- عَلِىَّ بْنَ أَبِى طَالِبٍ فِى غَزْوَةِ تَبُوكَ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ تُخَلِّفُنِى فِى النِّسَاءِ وَالْصِّبْيَانِ؟ فَقَالَ « أَمَا
تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّى بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى غَيْرَ أَنَّهُ
لاَ نَبِىَّ بَعْدِى ».
Artinya: dari sa’ad bin abi
waqqas ia berkata: “ Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam menempatkan Ali
Bin Abi Tholib di Madinah ketika perang tabuk, kemudian ali bin abi tholib
berkata: “Wahai Rasulullah! Baginda menempatkan aku pada perempuan dan
anak-anak?”. Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam Menjawab: “ apakah engkau
tidak rela berada disisiku seperti posisi harun terhadap musa, Yang
sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku?”.(H.R Muslim, Hadits Nomor 2404)
Juga Sabda Rasullullah
Shollallahu ‘Alaihi Wasallam:
وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً
وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
Artinya: Dan adalah Nabi
diutus Allah khusus kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus Allah kepada
seluruh manusia ”. (H.R Bukhari)
Kedua hadits ini menunjukkan
bahwa tidak ada Nabi setelah Rasullullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, dan
beliau adalah penutup para Nabi.
Dari Dari Ijma’ Para Sahabat
adalah:
وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى الأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
وَإِذَا وُضِعَ السَّيْفُ فِى أُمَّتِى لَمْ يُرْفَعْ عَنْهَا إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى
بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى الأَوْثَانَ
وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى كَذَّابُونَ ثَلاَثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ
أَنَّهُ نَبِىٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى وَلاَ تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى عَلَى الْحَقِّ
ظَاهِرِينَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ
اللَّهِ ».
Artinya: Sesungguhnya aku
hanya takut kepada umatku lahir
pemimpin-pemimpin yang menyesatkan, dan apabila pedang telah diletakkan didalam
umatku tidak akan diangkat sampai hari kiamat. Dan tidak akan terjadi hari
kiamat sampai datang beberapa kelompok dari ummatku dengan orang-orang
musyrik dan sampai beberapa kelompok dari
ummatku menyembah patung-patung. Dan sesungguhnya akan lahir dari ummatku tiga
puluh pendusta dan mereka semuanya mengatakan dirinya adalah Nabi. Dan saya
adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku. Dan tidak akan hilang satu
kelompok dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, dan mereka selalu berada
diatas kebenaran itu, mereka tidak takut terhadap orang yang menentang mereka
sampai datang ketentuan
Allah”.(H.R Abu Daud, Hadits
Nomor 4254)
Oleh karena itulah ketika Musaimah
Al Kazzab mengaku dirinya sebagai Nabi setelah Rasulullah langsung
diperangi oleh Abu Bakar dan Para Sahabat Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi
Wasallam. Karena ia ingkar terhadap Ayat Allah dan perkataan Rasululullah yang
mengatakan bahwa tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi
Wasallam. dan siapapun yang mengaku dirinya Nabi maka wajib diperangi.
Dalil Dari Ijma’ Para Ulama
Shalafussholeh adalah:
Para ulama sepakat. Barang
siapa yang mengaku dirinya Nabi setelah
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam maka ia kafir murtad, dan wajib
dibunuh atau diperangi. Dengan berdalilkan ayat dan hadits-hadits diatas.
Akan
tetapi wahai kaum muslimin! Apa yang dikabarkan Rasul kita adalah betul
terjadinya. Lahirnya Nabi-nabi palsu dan Pemimpin-pemimpin yang menyesatkan
ummat telah terjadi dengan nyata. Sehingga itu semua menjadi fitnah bagi
ummat Rasulullah Shollallau ‘Alaihi
wasallam. tidak sedikit manusia yang terpengaruh dengan da’wah mereka. Seperti
yang terjadi zaman sekarang, pemimpin-pemimpin thoghut selalu menda’wahkan
hukum demokrasi sesat atau yang serupa dengan itu. Dengan segala cara mereka
sesatkan manusia dalam hal ini. mulai dari cara yang paling halus sampai kepada
cara yang paling keras, bahkan tidak segan-segan mereka membuat aturan khusus
untuk orang-orang yang menolak hukum demokrasi. Seperti halnya mereka menfitah
orang-orang yang menolak hukum itu dengan sebutan-sebutan hina lagi buruk. Sungguh
ini adalah musibah yang sangat besar yang menimpa kaum muslimin dizaman fitnah
ini.
Hati
Mu’min mana yang tidak sedih melihat relita seperti ini. dan lebih
menyedihkanya lagi adalah kurangnya pengetahuan keislaman masyarakat kita.
Sehingga mereka mudah dipengaruhi, mereka mudah percaya dengan istilah-istilah
para thoghut untuk kaum muslimin yang berpegang teguh pada agama mereka. Belum
lagi peraturan-peraturan para pemimpin yang menyesatkan ummat itu di dukung dan
disambut hangat oleh ulama-ulama mereka melalui fatwah-fatwah yang
na’udzubillah min dzalik…wal’iyadzubillah wanas’alullah salaamatan
wal-‘aafiyah.
Akibat dari pemimpin-pemimpin
dan ulama-ulama yang menyesatkan itu adalah hilangnya Syari’at Allah Subuhanahu
Wata’ala kemudian diganti dengan hukum sampah lagi hina yang berasal dari hawa
nafsu syetan mereka, kemudian mereka berhukum dengan hukum itu terhadap hamba
Allah. Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{أَلَمْ تَرَ إِلَى
الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ
مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا
أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالاً بَعِيداً}
Artinya: Apakah kamu tidak
memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak
berhakim kepada thaghut, padahal mereka
telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan
mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (Q.S An-nisa’: 60)
Mereka merubah hukum Allah
padahal Allah Telah Berfirman:
{أَفَغَيْرَ
اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَماً وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ
مُفَصَّلاً وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ
مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ}
Artinya:
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang
telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang
telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali
termasuk orang yang ragu-ragu. (Q.S Al-An’am: 114)
Semakin merajalelanya
kemaksiatan baik itu Perzinahan, Pencurian, Riba, Dan Bentuk-bentuk Maksiat Lainya.
Sempitnya
Wilayah Da’wah karena dibatasi oleh pemimpin-pemimpin dzolim itu yang berakibat
sedikitnya Amal Ma’ruf Nahi Munkar. Bahkan mereka dengan terang-terangan
menghalang-halangi Da’wah Islam, menagkap para ulama, mendzoliminya bahkan
membunuhnya. sungguh mereka adalah munafik. Bagaimana tidak, mereka selalu
menghalangi Da’wah Islam sebaliknya menyuruh untuk melakukan kemungkaran dengan
melegalisasikan kemaksiatan-kemaksian yang seharusnya semua itu tidak boleh
bagi seorang yang mengaku dirinya muslim untuk melakukan hal itu. Maka betul
apa yang dikatakan Allah Subuhanahu Wata’ala dalam firmanya:
{الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ
يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ
أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ
نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ
عَذَابٌ مُقِيمٌ}
Artinya:
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain
adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang
ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah
orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi
mereka azab yang kekal. (Q.S At-taubah: 67-68)
Itulah sifat orang-orang kafir dan munafik. Mereka selalu
saling menghimbau antara mereka untuk menghalangi Hamba Allah mendakwahkan
Islam ini. mereka sangat keras terhadap orang-orang yang beriman. maka
wajar jika Allah menjanjikan mereka
neraka jahannam. Dikarenakan mereka selalu memusuhi Ulama-ulama Allah dan
memerangi Syariat dan Hukum-hukum Allah. Wal-‘iyadzu billah.
Oleh
karena itu Wahai Kaum Muslimin! dizaman yang penuh dengan fitnah ini, mari kita
selalu mendakwahkan Islam apapun tantangan dan siapapun yang mengahalangi kita.
Dengan banyaknya Syariat Islam yang telah dihilangkan orang-orang munafik maka
kewajiban kita untuk menampakkan kembali Syariat-syariat Allah dan
Sunnah-sunnah Rasulullah itu, dengan cara Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Allah
Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ
سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ وَعَدَ اللَّهُ
الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ
اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}
Artinya:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada
orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya
mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat
yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah
keberuntungan yang besar. (.Q.S At-taubah: 71-72)
Mereka
menafikan jihad tholab bahkan jihad difa’ pun mereka tiadakan dengan berdalil
bahwa zaman sekarang tidak ada jihad, itu semua mereka berhujjah dengan
dalil-dalil yang sama sekali tidak masuk akal dan tidak dibenarkan oleh
Syari’at Islam. Karena itulah Ummat Islam sekarang berada dibawah kehinaan
orang-orang kafir. Apa yang terjadi dizaman sekarang seperti yang digambarkan
Rasul kita dalam haditsnya:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا
تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ
يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ
كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ
الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ
قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا
وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Artinya
: Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda: “
Akan datang satu ummat yang akan mengerumuni kalian seperti mereka menerumuni
makanannya didalam satu wadah“. maka seorang bertanya kepada Rasulullah, apakah
jumlah kami sedikit pada hari itu? Rasulullah Menjawab: “ bahkan jumlah kalian
pada hari itu adalah banyak, akan tetapi kalian semua buih, bagaikan buih di
air bah. Dan Allah sungguh telah mencabut dalam dada musuh-musuh kalian rasa
takut terhadap kalian dan sungguh Allah telah melemparkan dalam hati kalian
penyakin Al-Wahn”. Maka seorang bertanya kepada Rasulullah: apakah Al-Wahn
itu wahai Rasulullah! Rasulullah Menjawab : Al-Wahn adalah mencintai
dunia dan benci dengan kematian”.(H.R Abu Daud, Hadits Nomor 4297)
Semoga kita semua orang yang dikecualikan allah dalam hal
ini, karena jika kita masuk kedalamnya maka sungguh kita akan jadi orang yang
rugi…na’udzu billah, nas’alullah salaamatan wal-‘afiyah.
Orang-orang-kafir lagi
munafik semakin leluasa dan mudah untuk
menjalankan misi-misi mereka yaitu memurtadkan kaum muslimin. Dan lebih ajibnya
lagi adalah mereka melakukan semua itu dengan penuh aman, seakan-akan
dilindungi. Dan mereka betul dilindungi yaitu dilindungi oleh
peraturan-peraturan thogut lagi nista dengan alasan kebebasan beragama,
kebebebasan berpikiran, tidak ada paksaan dalam agama, dan alasan-alasan busuk
lainya. Na’udzubillah
Maka jangan heran jika anda
melihat orang-orang barat lagi kafir datang dengan mobil-mobil bagus
ketempat-tempat kaum muslimin dengan alasan pertama membantu kemudian mengajak mereka
untuk masuk agama mereka. Maka akibat dari semua ini adalah banyaknya umat
islam yang murtad.
Wahai Kaum Muslimin!
Bagaimanapun juga ganasnya zaman sekarang karena dipenuhi oleh berbagai bentuk
kesyirikan dan kemaksiatan maka disanapun ada sunnatullah yang wajib untuk ada
yaitu lahirnya ulama-ulama allah yang selalu mendakwahkan islam yang murni dan
sabar serta tidk takut terhadap siapapun yang menentangnya. Itulah mereka yang
disebut Rasulullah Dalam Haditsnya:
« إِنَّ اللَّهَ
يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ
لَهَا دِينَهَا»
Artinya: “ Sesungguhnya Allah
akan mengutus dari umat ini disetiap seratus tahun orang yang akan
memperbaharui agamanya”. (H.R Abu Daud, Hadits nomor 4291)
Abu Ahmad Berkata, Muhammad
Bin Ali Bin Husain Berkata, Saya mendengar para sahabat kami berkata:
pembaharui yang seratus tahun pertama adalah Umar Bin Abdul Aziz dan yang
seratus tahun ke-dua adalah Muhammad Bin Idris Asy-Syafi’i.
Syekh
Ahmad Berkata: dan kami meriwayakan dari
Ahmad Bin Hambal sesungguhnya ia berkata: Umar Bin Abdul Aziz adalah diseratus
tahun pertama dan aku berharap Asy-Syafi’i diseratus tahun selanjutnya. (Disebutkan Al-Baihaqi Dalam Kitabnya Ma’rifatussunan wal
aatsaar)
Mujaddid adalah orang yang
memperbaharui Islam yang telah dirusak oleh manusia, menghidupkan Sunnah-sunnah
Rasulullah yang telah lama mati dan dilupakan manusia, menjelaskan kebenaran
yang hakiki dari al-qur’an dan as-sunnah kepada ummat, menda’wahkan dan
mengamalkan sunnah-sunnah itu. Melawan bid’ah-bid’ah yang telah tersebar bahkan
telah dianggap adat dan sunnah oleh manusia.
Begitulah yang dilakukan oleh
Abu Bakar Assiddiq, Umar Bin Abdul ‘Aziz, Iman Asy-Syafi’i, Imam Ahmad Bin
Hambal, Sholehuddin Al-Ayuby, Muhammad Al-fathih, Muhammad Bin Abdul Wahab,
Ibnu Taimiyyah Dan Begitupun Yang Dilakukan Oleh Osama Bin Laden.
Osama
Bin Laden Rahimahullah Dan Hafidzohullah adalah salah satu mujaddid dizaman
yang penuh dengan thogut ini. dikala manusia menta’thil jihad dengan
mengatakan bahwa jihad tholab tidak ada bahkan mereka mengatakan dan menafikan
sama sekali adanya jihad, maka beliau datang dan meneriakkan dengan suara yang
keras disetiap saat, bahwa jihad akan
tetap ada sampai hari kiamat. Lebih-lebih pada zaman yang penuh dengan syirik
ini. yaitu jihad melawan-orang-orang kafir dan munafik yang dulu mereka
dipimpin oleh josh bush laknatullah yang kemudian sekarang diganti oleh obama
si iblis terlaknat.
Tidakkah anda melihat dan menyaksikan dizaman fitnah
ini, hampir semua pemimpin-pemimpin Thogut mengatakan jihad adalah bentuk teror
dan mujahid adalah teroris, dan juga tidak ketinggalan Ulama-ulama thoghut yang
menjual fatwahnya dengan dinar dan dirham, na’udzu billah. Mereka terus
memerangi Mujahid-mujahid Allah dengan fatwah-fatwah murahan mereka. Mereka
mengatakan mujahid adalah drakula yang kehausan darah padahal Allah menyaksikan
mereka adalah Mujahid-mujahid Allah. Mereka mengatakan mujahid adalah perusak
dan pembunuh nyawa yang tidak bersalah padahal Allah menyaksikan para mujahid
adalah tentara-tentara Allah dibumi yang selalu berjuang melawan kesyirikan.
Dari manakah mereka mendapatkan perkataan-perkataan itu? Kalau memang mereka
menafikan jihad lalu menurut mereka cara untuk menghancurkan syirik-syirik itu
dengan cara apa???, semoga allah melindungi kita dari fatwah-fatwah yang hina
itu…!!!
Lalu datang Mujaddid,
Mujahid, Mu’allim Abu Abdullah bin Laden membantah pempimpin-pemimpin dan
ulama-ulama yang menyesatkan umat itu dengan terus berjuang untuk mendakwahkan
dan mengamalkan kalimat jihad. Dan cukup menggentarkan dunia-dunia kafir. Dan
beratsar bagi pemuda-pemuda Islam yang berujung pada menghidupkan Sunnah
Rasaulullah (jihad) yang hampir disemua benak ummat seakan-akan telah hilang.
Wahai
kaum muslimin! Ingatkah anda dengan sebuah kisah, itulah kisah yang tidak akan
terhapus sampai hari kiamat. Ketika Imam Ahlussunnah Imam Ahmad Rahimahullah Ta’ala dipenjara ketika Fitnah
Al-Qur’an Adalah Makhluk. Didalam penjara terdapat Ahlu
maksiat yang bermacam-macam bentuknya. Ada yang dipenjara karena minum khamar,
juga ada yang dipenjara karena mencuri dan sebagainya. Lalu datanglah kepada
Imam Ahmad seorang dan berkata: saya sabar terhadap cambukan padahal saya
adalah dipenjara karena mencuri, sedangkan imam dipenjara karena mengatakan kebenaran,
dan sabarlah terhadap cambukan itu. Imam Ahmad teratsar dengan perkataan
pencuri itu. Pencuri aja sabar bagaimana dengan saya yang insya Allah berada
diatas kebenaran.
Begitupun
dengan kisah Abu Miljan Ats-Tsaqofy Ketika dalam satu peperangan
yang dipimpin oleh Sa’ad Bin Abi Waqqas. Dalam perjalanan Abu
Miljan minum khamar sehingga ia mabuk. Kemudian setelah sampai dimedan perang
ia di ikat dan dikurung. Karena tidak boleh menghukum dalam keadaan jihad atau
peperangan oleh karena itu ia tidak di cambuk. Pada saat itu Sa’ad Bin Abi
Waqqas sedang sakit sehingga tidak bisa ikut langsung dalam peperangan. Ia
duduk dalam khibahnya dan memandang pasukan yang sedang tempur. Abu Miljan
mendengar suara pedang dan kuda. Iapun sadar bahwa ini menandakan perang sudah
dimulai dan sedang berlangsung, sedangkan ia dalam keadaan di ikat. Kemudian ia
berkata ingin ikut dalam peperangan, Beliau adalah seorang Sahabat Rasulullah
yang sangat pemberani dan tangguh dalam peperangan. Keluhanya itu didengar oleh
Istri Sa’ad Bin Abi Waqqas, kemudian dilepasnya dan diberikanya kuda dn alat
perang Sa’ad Bin Abi Waqqas. Iapun menunggang kuda itu dan memacunya dengan
kencang sampai ia masuk ditengah-tengah pasukan yang sedang perang. Tidak ada
seorangpun yang lewat darinya kecuali tertebas
oleh pedangnya. Dan itu dilihat
oleh Sa’ad Bin Abi Waqqas dari kejauhan. Sa’ad Bin Abi Waqqas
kaget melihat Abu Miljan yang semangat seperti itu, dan Ia melihat pedang yang
digunakan Abu Miljan adalah pedangnya begitupun kuda yang ditunggungnya itu.
Setelah peperangan ia berkata: aku tidak akan memukul Abu Miljan karena ia
minum khamar setelah kejadian ini. Abu Miljan Menjawab: aku tidak akan meminum
khamar lagi setelah kejadian ini.
Atau silakan anda semua
tengok kembali Kisah Abu Bakar Ashiddiq dalam memerangi menolak untuk bayar
zakat.
Ataupun Kisah Ibnu Taimiyyah
dalam melawan tatar serta aliran-aliran sesat Jahmiyyah, Mu’tazilah,
Al-Asya’irah Dan Khawarij.
Atau Kisah Muhammad Al-Fatih
dan Sholahuddin Al-Ayuby. Ataupun kisahnya Imam Asya-Fi’i dan Umar Bin Abdul
Aziz.
Bagaimana
mereka semua berjuang untuk Islam, menghabiskan umurnya untuk menda’wahkan
kalim tauhid dan melawan kesyirikan dan bid’ah. Siang malam, sore dan pagi.
Berjuang tak pernah lelah dengan harta dan diri mereka. Yang akhirnya semua itu
berujung pada kemuliaan. Mereka semua akan selalu terlukis jaga dalam sejarah
kaum muslimin sampai hari kiamat. Mereka semua telah meninggal tapi nama dan
perjuangannya selalu hidup. Allah Subuhuanahu Wata’ala Berfirman:
{وَلا تَقُولُوا
لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لا
تَشْعُرُونَ}
Artinya: Dan janganlah kamu
mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu )
mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
(Q.S Al-Baqarah: 154)
Dan Allah Subuhuanahu
Wata’ala Berfirman:
{وَلا
تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاءٌ
عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ}
Artinya: “ Janganlah kamu
mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu
hidup disisi Tuhannya dengan
mendapat rezki”. (Q.S Al-Imran: 169)
Wahai kaum Muslimin, saya
ingin mengajak diri saya khususnya dan kita semua umumnya untuk merenungi
Hadits Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam di bawah ini:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- « لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لاَ
يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ ».
Artinya: Dari Tsu’ban ia
berkata, Rasulullah Shollallahu ‘Alahi Wasallam Bersabda: tidak akan hilang
sekelompok dari umatku yang selalu menampakkan kebenaran, tidak akan
membahayakan mereka siapapun yang menentang mereka sampai datang ketentuan
Allah sedang mereka terus berada diatas kebenaran itu”.(H.R Muslim, Hadits
Nomor 1920)
Tidak
kita ingin menjadi sekelompok ummat yang dikatakan Rasulullah itu? Dengan
dahsyatnya zaman sekarang, yang hampir semua orang termakan oleh jilatan
fitnahnya kecuali hamba yang dilindungi
Allah Subuhanahu Wata’ala.
Kita selalu meneriakkan kata
tauhid ditengah-tengah kesyirikan, meneriakkan sunnah rasulullah di
tengah-tengah bid’ah. Meneriakkan kata kebenaran ditengah-tengah kebathilan.
Meneriakkan syari’at islam ditengah-tengah demokrasi. Meneriakkan keadilan ditengah-tengah
kedzoliman. Meneriakkan kesabaran ditengah-tengah keputusasaan. Meneriakkan
keimanan ditengah-tengah kekafiran.
Kita
menjunjung tinggi islam disaat orang-orang menjunjung tinggi syirik.
Mengagung-agungkan al-quran dan as-sunnah disaat manusia meninggalkan kedua
pusaka itu.
Katakan
kepada diri kita, apa yang kita sumbangsihkan untuk islam? Katakan kepada jiwa
kita, apa yang bisa kita berikan untuk agama allah yang suci ini? katakan
kepada pribadi kita, apa yang kita perjuangkan untuk islam?
Ingatlah dengan hadits
Rasulullah wahai saudaraku!
« مَنْ سَنَّ فِى
الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا
بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ ».
Artinya: Barang siapa yang
menghidupkan sunnah yang baik dalam Islam maka ia akan mendapatkan pahala
dan pahala tehadap orang yang mengerjakan setelahnya tanpa
mengurangi pahala mereka sedikitpun” (H.R Muslim, Hadits nomor 1017)
Yaitu
mengamalkan sunnah Rasululullah yang telah lama ditinggalkan manusia. Jika kita
melakukan itu kemudian ditiru oleh orang lain dan mereka mengmalkanya maka
pahalanya akan terus mengalir sekalipun kita telah meninggal dunia.
Mari
kita amalkan hadits ini didalam setiap amalan yang baik. Mari kita apliksikan
didalam semua aspek kehidupan kita. Mari kita hidupkan kembali Sunnah-sunnah
yang telah menjadi tabu dihadapan ummat.
Seperti selalu memulai perkataan dengan saudara yang kita temui atau jumpa
dengan salam, tidak dengan selamt pagi atau yang lain.
Jika
kita sama-sama berjuang untuk menghidupkan Sunnah Rasulullah dan melenyapkan
semua bentuk bid’ah, maka Insya Allah Islam ini akan selalu jaya.
Disaat
ahlu bid’ah suka mendengar musik, mari kita selalu dakwahkan dan memberikan
penjelasan kepada ummat bahwa musik telah diharamkan oleh Rasul kita.
Disaat
orang-orang dengan nafsunya suka berfoto-foto, maka mari kita jelaskan kepada
ummat bahwa berfoto atau menggambar adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah
bahkan mereka akan dipaksa untuk memberikan nyawa kepada makhluk yang ia foto
atau gambar itu.
Wahai saudaraku! Teguh dan
konsisten terhadap islam dizaman fitnah ini adalah sangat perlu, mari kita
renungkan Firman Allah Subuhanahu Wata’ala Dibawah Ini:
{إِنَّ الَّذِينَ
قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ
يَحْزَنُونَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِما
كَانُوا يَعْمَلُونَ}
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah
penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan. (Q.S Al-Ahqaaf: 13-14)
Saudraku
seiman! Coba perhatikan orang-orang barat lagi kafir itu, mereka dengan
semangatnya menampakkan diri dan syi’ar agamanya. Padahal mereka dalam
kebathilan yang nyata, lalu kenapa kita tidak seperti itu? Bukankah kita dalam
keadaan benar? Kalau saja mereka dengan semangatnya Menda’wahkan Agama
sesatnya, seharusnya kita lebih semangat untuk Menda’wahkan Agama Islam Ini.
Mereka
dengan semangat menginfakkan diri dan hartanya untuk memurtadkan Umat Islam,
dan dengan itu mereka menyebar dan datang serta masuk ketempat-tempat Kaum
Muslimin. Mereka menjalankan misinya dan memurtadkan saudara-saudara kita.
Kita bisa melihat realita
semangat mereka, yang hasilnyapun mereka bisa memasukkan sebagian Kaum Muslimin
kedalam agama mereka.
Renungkan
semua ini Wahai Hamba Allah yang beriman, tidakkah hati kita sedih melihat
venomena seperti ini? relakah saudara kita dimurtadkan oleh mereka musuh-musuh
allah? Dimana kita dari semua ini? apa yang bisa kita lakukan untuk Islam Wahai
Hamba Allah??? Sampai kapan kita berdiam diri dan membiarkan mereka terus
memurtadkan saudara-saudara kita?.
Allah telah menyaksiksikan
keadaan mereka dalam firmanya:
{إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ
مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ
جَمِيعاً فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan
Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka,
dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan (Q.s Al-anfal: 36).
Wahai
kaum muslimin! Kalau saja orang-orang
kafir semangatseperti itu, maka seharusnya kita lebih semangat dalam
menginfakkan harta yang kita miliki untuk kamaslahatan da’wah islam. Insya
Allah apa yang kita infakkan tidak akan sia-sia. Akan tetapi allah akan
membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Allah Subuhanahu Wata’ala
Berfirman:
{مَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ}
Artinya: Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Al-Baqarah: 261)
Oleh
karena itu, diakhir pembahasan ini kami akan menghimbau kepada Kaum Muslimin
semuanya, agar berlomba-lomba dalam memperjuangkan islam ini. menghidupkan kembali
Sunnah Rasulullah yang telah lama mati.
Mari
kita lihat pada kemampuan kita dalam memperjuangkan Islam ini, dalam segi mana
kita berjuang. Kita berlomba-lomba dalam meraih Ridho Allah Subuhanahu
Wata’ala.
Bagi seorang yang diberi oleh
Allah kelebihan rizki maka infaqkan hartanya untuk kepantingan da’wah dan jihad
dijalan Allah.
Bagi
yang diberi Allah kelebihan Ilmu dan pengetahuan maka da’wahkan Ilmu itu kepada
ummat. Jelaskan kepada mereka kebenaran yang hakiki. Keluarkan Fatwah-fatwah
yang tidak menyelisihi kedua pusaka kita. Semangati para mujahid Allah dengan
selalu meninggikkan mereka dihadapan ummat. Tidak sebaliknya, mencacat mereka
dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar seperti yang dilakukan Ulama-ulama
pemerintah sekarang. Wal’iyadzu billah!!!
Bagi yang diberi kekuatan
jasmani dan kesiapan mental, infakkan diri untuk memperjuangkan Islam melalui
pedang. Berjihad dijalan Allah melawan musuh-musuh allah yang ingin
menghancurkan Islam. Mati syahid adalah lebih mulia bagimu dibandingkan Islam
terus diinjak-injak oleh musuh-musuh Allah.
Bagi
teman-teman yang bergabung dalam dunia publikasi, maka perjuangkan Islam dengan
menukil berita-berita yang benar lagi bisa dipercaya, beritakan
informasi-informasi yang yang mengandung dakwah dan tidak merugigan Islam dan
kaum muslimin. Jangan malah sebaliknya, memberitakan hal-hal yang mengadu domba
antara kaum muslimin.karena itu sama halnya anda menjadi munafik.
Bagi teman-teman yang berada
dalam dunia pendidikan. Maka didiklah generasi-generasi Islam yang siap
memperjuamgkan agama ini kapan dan dimana saja serta dengan apapun yang ia
meliki. Menanamkan akidah yang benar dalam kehidupan mereka. Mendidik mereka
menjadi generasi yang berakhlak mulia. Yang hanya ta’at pada Allah dan
rasul-Nya, tidak kepada yang lainya. Menciptakan generasi yang menjunjung
tinggi tauhid dan semangat melawan segala bentuk kesyirikan.
Bagi teman-teman yang berada
didunia percetakan, maka cetaklah buku-buku yang Bermanhaj Nabawiyyah,
tidak yang menyelisihi manhaj Islam yang baik. Jangan mau digunakan oleh
aliran-aliran sesat untuk mencetak buku-buku mereka, karena itu sama halnya
anda membantu mereka untuk menyebarkan agamanya.
Bagi
orang-orang kaya yang mempunyai bangunan-bangunan tinggi lagi mewah. Gunakan
bangunan-bangunan itu untuk seminar-seminar
Islam dan perkaderan generasi tangguh Muslim. Tidak digunakan dalam
hal-hal yang menyelisihi Islam. Jangan menyewakan bangunan-bangunan anda untuk
tempat maksiat, apapun bentuk maksiat itu. Karena itu sama halnya anda ikut
mendukung dan membantu hidupnya maksiat.
Akhir
kata..mari kita selalu memohon pada Allah agar kita selalu diberi hidayahnya
dan ditetapkan keteguhan dalam memperjuangkan islam yang agung ini. konsisten
dan berpegang teguh terhadap kebenaran ini sampai datang ketentuan Allah...Amin…Amin…Allahumma
Amin Ya Rabbal ‘Alamin!!!
وآخر دعواتنا
والحمد لله رب العلمين..أسأل الله الإخلاص في القول والعمل!ّأقول وعلي الله توكل
Tidak ada komentar:
Posting Komentar