Haram hukumnya
Berbuka puasa secara sengaja pada bulan Ramadhan tanpa alasan yang
syar’i , dan itu merupakan perbuatan dosa besar. ini berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam :
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ التَّرْقُفِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ
، قَالَ : حَدَّثَنَا صَدَقَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا ابْنُ جَابِرٍ ،
عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيُّ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ : " بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِي رَجُلانِ فَأَخَذَا
بِضَبْعَيَّ فَأَخْرَجَانِي ، فَأَتَيَا بِي جَبَلا وَعْرًا ، وَقَالا لِيَ :
اصْعَدْ . فَقُلْتُ : إِنِّي لا أُطِيقُهُ . فَقَالا : سَنُسَهِّلُهُ
لَكَ . قَالَ : فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا أَنَا
بِأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ . فَقُلْتُ : مَا هَذِهِ الأَصْوَاتُ ؟
فَقَالا : هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ . ثُمَّ انْطَلَقَا بِي ،
وَإِذَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ مُشَقَّقَةٍ أَشْدَاقُهُمْ
تَسِيلُ دَمًا ، فَقُلْتُ : مَنْ هَؤُلاءِ ؟ فَقَالَ : هَؤُلاءِ الَّذِينَ
يُفْطِرُونَ قَبْلَ مَحِلَّةِ إِفْطَارِهِمْ . ثُمَّ انْطَلَقَا بِي ،
فَإِذَا بِقَوْمٍ أَشَدَّ شَيْءٍ انْتِفَاخًا ، وَأَنْتَنَهُ رِيحًا ،
وَأَسْوَأَهُ مَنْظَرًا ، قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاءِ ؟ قَالَ : هَؤُلاءِ قَتْلَى
الْكُفَّارِ . ثُمَّ انْطَلَقَ بِي فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ أَشَدَّ شَيْءٍ
انْتِفَاخًا ، وَأَنْتَنَهُ رِيحًا ، كَأَنَّ رِيحَهُمُ الْمَرَاحِيضُ ، قُلْتُ :
مَنْ هَؤُلاءِ ؟ قَالَ : هَؤُلاءِ الزَّانُونَ وَالزَّوَانِي "
Artinya: “Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba
datang kepadaku dua orang yang kemudian memegang bagian bawah ketiakku dan
membawaku ke sebuah gunung yang terjal. Keduanya berkata, ‘Naiklah.’ Aku
menjawab, ‘Aku tidak mampu.’ Akhirnya aku naik juga, tatkala aku sampai pada
pertengahan gunung, aku mendengar suara yang sangat mengerikan, aku bertanya,
‘Suara apa ini?’ Keduanya berkata, ‘Itu teriakan penduduk neraka.’ Kemudian aku
dibawa lagi, dan aku melihat sekelompok orang yang kaki-kaki mereka digantung,
tulang rahang mereka pecah, darah mengalir dari tulang rahang mereka (yaitu
kaki mereka dibantung di atas dan kepada di bawah, seperti ketika tukang jagal
menggantung sembelihannya). Aku betanya, ‘Siapakah mereka itu? Keduanya
menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum waktunya.”([1])
Hadits ini adalah dalil yang sangat jelas akan
besarnya dosa orang yang berbuka puasa Ramadhan secara sengaja tanpa udzur.
Bahkan, hadits ini menunjukkan berbuka puasa tanpa udzur termasuk dosa besar.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Dosa besar
yang kesepuluh adalah berbuka puasa pada bulan Ramadhan tanpa ada udzur dan
alasan.” (Al-Kaba’ir,
hal. 157, tahqiq Masyhur Hasan Salman).
Istifadah:
hadist yang berbunyi:
مَنْ أَفْطَرَ مِنْ رَمَضَانَ مِنْ
غَيْرِ عُذُرٍ وَلاَ مَرَضٍ لَمْ يَقْضِهِ صَوْمُ الدَّهْرِ وَإِنْ صَامَهُ) أخرجه أبو داود (2396)، والترمذي (723)، والنسائي
في الكبرى (5065)، وابن ماجه (1672)، وابن
خزيمة في صحيحه (1987)، والإمام أحمد ( 2/458(
ini adalah hadits
dho'if.([2])
hadits ini juga
diriwayatkan oleh imam bukhari didalam shohihnya ( 4/194), beliau meriwayatkan
dengan sighoh yang do'if yaitu (ويُذكر عن أبي هريرة رفعه).
-
Abu al-mathus adalah namanya
yazid.
-
Imam tirmidzi berkata: ini
haditsnya abu hurairah, tidak diketahui jalurnya kecuali ini.
-
Ibnu abdul bar berkata: ini
hadits dho'if, tidak boleh berhujjah dengan hadits yang seperti ini (at-tamhidi
7.173)
-
Ibnu hajar berkata didalam
tagliq (3/171) dan fathul bari (4/191), bukari berkata: hadits ini hanya
al-mathus yang meriwayatkanya. dan saya tidak tau apakah bapaknya mendengar
dari abu hurairah atau tidak?
-
Syekh al-bany berkata didalam
kitabnya tamam al-manat (hlm 296): hadits ini adalah do'if, dan itu telah di
isyaratkan oleh bukhari dengan perkataanya "
ويذكر ", hadits ini
juga didhoifkan oleh imam al-mundzr, imam al-bagawy, qurthuby, dzahaby dan
ad-damiryketika menukil dari al-manawy.
-
Syekh al-bani juga berkata:
ini didhoifkan oleh bukhari karena tidak jelasnya abi almathusy (ad-dho'ifah
2/283)
jadi orang yang berbuka dengan sengaja disiang hari
ramadhan adalah termasuk diazab allah dihari kiamat nanti karena itu termasuk
dosa besar. maka oleh karena itu hendaknya ia:
1.
bertaubat kepada allah 'azza
wajalla dengan taubat nasuhah. allah subuhanahu wata'ala berfirman:
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى
artinya: "Dan
sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal
shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar." (QS. Thaahaa: 82)
2.
mengqodha' puasanya dihari
yang lain
3.
ia tidak dianjutkan untuk
membayar kafarat
wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar