Ghibah dan namimah
adalah haram hukumnya, baik didalam bulan ramadhan ataupun diluar bulan
ramadhan. akan tetapi ini tidak sampai membatalkan puasa, hanya menguranging
nilai ibadah puasa saja.
Dalil keharaman ghibah
dan namimah adalah:
Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{ وَلاَ يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن
يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ
رَحِيمٌ }
Artinya:
Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (Q.S Al-hujurat : 12)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا مَرَّ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا
لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ مِنْ كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى أَمَّا
أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَسْعَى بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا
يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ ثُمَّ أَخَذَ عُودًا رَطْبًا فَكَسَرَهُ
بِاثْنَتَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى قَبْرٍ ثُمَّ قَالَ
لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Artinya: dari Ibnu Abbas radhiyallah ‘anhu berkata,
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam melewati dua kuburan kemudian bersabda:
sesungguhnya mereka berdua sedang diazab, dan mereka tidak diazab karena hal
yang besar, kemudian beliau bersabda: “betul” adapun yang satu karena dia jalan menyebarkan fitnah
(namimah), dan yang satunya karena ia tidak membersihkan kencingnya, Ibnu Abbas
Berkata: kemudian Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam mengambil
batang kelopak korma dan membelahnya menjadi dua bagian, kemudian
menancapkannya diatas kedua kuburan mereka, para sahabat bertanya: wahai
Rasulullah! kenapa engkau melakukan ini? Beliau menjawab: semoga mereka berdua
diringankan azabnya oleh Allah sampai batang ini mengering”. (H.R Bukhari )
Rasulullah
Shollallahu ‘Alaihi Wasallam:
عَنِ
الْعَلاَءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ
كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ
اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ ».
Artinya:
Dari ‘Ala’ Bin Abdurrahman Dari Bapaknya Dari Abu Hurairah sesungguhnya
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ apakah kalian semua tahu
apakah ghibah itu? Mereka menjawab: Allah Dan Rasulnya lebih mengetahui.
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda lagi: “ yaitu engkau
menyebutkan sesuatu yang dibenci oleh saudaramu “, dikatakan: bagaimana jika
apa yang aku katakan itu betul-betul ada pada dirinya? Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wasallam menjawab: “ jika apa yang kamu katakan itu ada pada dirinya
maka sungguh kamu telah mengghibanya, dan jika apa yang kamu katakan itu tidak ada
pada dirinya maka sungguh kamu telah berbuat bohong terhadapnya.” (H.R Muslim,
Hadits nomor 2589 )
ISTIFADAH
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda:
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ
وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ
تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى ».
Artinya:
dari nu’man bin basyir berkata rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“ perumpamaan orang-orang mu’min didalam saling mencintai, saling menyayangi
dan saling menaruh kasih sayang adalah seperti satu tubuh yang apabila salah
satu bagian merasa sakit maka bagian-bagian yang lain akan merasakan keresahan
dan sakit.” (H.R Muslim, Hadits nomor
2586)
Wahai
kaum muslimin! Darah dan kehormatan sesama muslim adalah haram sebagaimana yang
dijelaskan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam didalam
haditsnya:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَمَّا كَانَ ذَلِكَ الْيَوْمُ قَعَدَ عَلَى بَعِيرِهِ
وَأَخَذَ إِنْسَانٌ بِخِطَامِهِ فَقَالَ « أَتَدْرُونَ أَىَّ يَوْمٍ هَذَا ».
قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ
سِوَى اسْمِهِ. فَقَالَ « أَلَيْسَ بِيَوْمِ النَّحْرِ ». قُلْنَا بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « فَأَىُّ شَهْرٍ هَذَا ». قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ. قَالَ « أَلَيْسَ بِذِى الْحِجَّةِ ». قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ
اللَّهِ. قَالَ « فَأَىُّ بَلَدٍ هَذَا ». قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ -
قَالَ - حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ سِوَى اسْمِهِ. قَالَ « أَلَيْسَ
بِالْبَلْدَةِ ». قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا
فِى شَهْرِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ هَذَا فَلْيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ
».
Artinya:
“ Dari Abdurrahman Bin Abu Bakar dari
bapaknya ia berkata: ketika suatu hari Rasulullah duduk diatas onta dan manusia
mendekat kepadanya kemudian beliau bersabda: “
apakah kalian semua tahu hari apa ini?” mereka menjawab: Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui, sampai kami akan mengira beliau akan memberikan
nama selain namanya, kemudian beliau bersabda:” Bukankah hari ini hari nahr?”
Kami menjawab: betul wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “ bulan apa ini?” kami
menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: “Bukankah ini
bulan dzulhijjah?” kami menjawab: betul wahai Rasulullah, beliau bersabda lagi:
“negeri apakah ini?” kami menjawab:
Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, sampai kami mengira beliau akan
memberikan nama yang selain namanya. Beliau bersabda: “ bukankah ini negeri
(makkah)? Kami menjawab: betul wahai Rasulullah, beliau bersabda: “
maka sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian haram atas kalian seperti
keharaman hari, bulan dan negeri kalian ini, maka telah disampaikan, Allah
menyaksikanya”. (H.R Muslim, Hadits nomor 1679)
Rasulullah
Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits
qudhsinya:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عن
النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم ، عن اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ : « يا
عِبادِي إِني قَد حَرمتُ الظُلمَ عَلى نَفسِي وجَعلتُهُ مُحرماً بَينَكُم فَلا
تَظالَمُوا»
Artinya: Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu Dari Nabi
Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dari Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman: “ wahai
hambaku! Telah aku haramkan kedzoliman atas diriku dan aku mengharamkan pula
terhadap kalian maka janganlah kalian saling mendzolimi”. (H.R Bukhari Di Dalam
Adabul Mufrad, Di Shohihkan oleh Syekh Al-Bani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar