SIKAP MANUSIA
TERHADAP AL-QUR'AN
وَقَالَ
الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (30)
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى
بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا (31)
Artinya: Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak
diacuhkan".Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi,
musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi
petunjuk dan Penolong. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al
Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah
supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur
dan benar)(Q.S Al-furqon)
BENTUK-BENTUK
KEKAFIRAN TERHADAP AL-QUR'AN:
1.
Juhud terhadapnya.
وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً
كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا (32)
Artinya:
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
2.
Mengejek dan Mengingkari ayat Allah
Allah Subuhanahu Wata'ala Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنْذِرُوا
هُزُواً }
Artinya: Dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan
terhadap mereka sebagai olok-olokan) .Q.S Al-Kahfi : 56(
وَقَدْ
نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ
بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى
يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ
اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Artinya:
Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa
apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh
orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat
demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam
(Q.S An-nisa: 140)
{يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ
عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا في قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ
اللهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ (64) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا
كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ
تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ
نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا
مُجْرِمِينَ (66)}. (سورة التوبة)
Artinya: Orang-orang
yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang
menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka:
"Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)".
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan
jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu),
tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau
dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu
minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan
kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
3.
Beriman Kepada Sebagiannya Saja Dan Mengingkari
Sebagian Yang Lain
أَفَتُؤْمِنُونَ
بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ
مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ
يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ > أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ
عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
Artinya: Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab
(Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang
yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia,
dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang-orang yang membeli
kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa
mereka dan mereka tidak akan ditolong. (Q.S Al-baqarah :85)
BENTUK-BENTUK
AL-QURAN DI DITINGGALKAN
1.
Ditinggalkan Dari Membacanya
2910 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ
الحَنَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ، عَنْ أَيُّوبَ بْنِ
مُوسَى، قَالَ: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ القُرَظِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ
عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ
قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ
أَقُولُ الْم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.
Artinya: “Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan
dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak
mengatakan ” الم “Alif Laam Mim adalah
satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf” (H.R
Tirmidzi)
2.
Ditinggalkan Dari Mempelajarinya
1455 - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو
مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ»
Artinya: “Tidaklah
suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah (masjid) mereka membaca
kitabullah dan saling belajar diantara mereka, kecuali Allah menurunkan
ketenangan kepada mereka, mereka diliputi rahmat, dinaungi malaikat dan Allah
menye butnyebut mereka pada (malaikat) yang didekatNya” (HR.Abu Daud )
3.
Ditinggalkan Dari Mengamalkanya Secara Personal
Dan Menda'wahkanya
5027 - حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ، سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ
عُبَيْدَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»، قَالَ: وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي
إِمْرَةِ عُثْمَانَ، حَتَّى كَانَ الحَجَّاجُ قَالَ: وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا
5028 - حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَلْقَمَةَ
بْنِ مَرْثَدٍ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ
عَفَّانَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»
Artinya: “Sebaik-baik
orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”
(HR. Bukhari)
4.
Ditinggalkan Dari Mengamalkanya Secara Social
(Tidak Berhukum Dengannya)
Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
إِنَّا
أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا
أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا (النسآء: 105)
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah
Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,
Dan Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ
يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ
قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ
يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا (60)
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku
dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka
telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan
mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(Q.S An-nisa : 60)
Dan Allah subuhanahu wata'ala berfirman:
أمْ لَهُمْ
شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ
Artinya : Apakah
mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka
agama yang tidak diizinkan Allah ( Qs. Syura 21 ).
PENYELASAN
ORANG-ORANG YANG TIDAK MENGIKUTI AL-QUR'AN
وَيَوْمَ
يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ
الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا
خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ
الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)
Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang
yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu)
aku mengambil jalan bersama-sama Rasul" Kecelakaan besarlah bagiku;
kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang
kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
Allah
Subuhanahu Wata'ala Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{ يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا
يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ }
Artinya: Alangkah
besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun
kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.)Q.S Yaasin : 30(
Allah
Subuhanahu Wata'ala Rabbul 'Izzati juga Berfirman:
{ وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ
بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ* قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا
كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ
فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ * }
Artinya : Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu,
maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan
(azab) olok-olokan mereka. Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu." Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah:
"Kepunyaan Allah Subuhanahu Wata'ala." Dia telah menetapkan atas
Diri-Nya kasih sayang Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman )Q.S Al-an’am: 10-12)
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ
جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (6) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا
وَهِيَ تَفُورُ (7) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا
فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ (8) قَالُوا بَلَى قَدْ
جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ
أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ (9) وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ
نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ
فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11)
Artinya :
. ( 6 ) Dan orang-orang yang kafir
kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali. ( 7 ) Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka
mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, ( 8 )
hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap
kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga
(neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada
kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" . ( 9 ) Mereka
menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang
pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah
tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang
besar". ( 10 ) Dan mereka berkata: "Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". ( 11 ) Mereka
mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar