Hukum As-sahur (Makan Sahur) adalah sunnah muaqqadah. Berdasarkan
sabda Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam:
عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسَحَّرُوا ، فَإِنَّ فِي السَّحُورِ
بَرَكَةٌ.
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
، عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي
كَثِيرٍ ، عَنْ أَبِي رِفَاعَةَ ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، قَالَ :
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : السَّحُورُ أَكْلُهُ
بَرَكَةٌ ، فَلاَ تَدَعُوهُ ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ
مَاءٍ ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
الْمُتَسَحِّرِينَ.
Artinya: Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian
meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah ‘Azza wa
Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. ([2])
Hukum
menyiapkan sahur sama dengan hukum makan sahur. Karena menyiapkan sahur adalah
wasilah untuk bisa makan sahur, sedangkan wasilah memiliki hukum seperti hukum
tujuan (maksud), oleh karena itu para usuliyyin berkata:
الوسائلُ لها حُكمُ المقاصِدِ
([3])
ما لا يتم واجب إلا به فهو واجب, وكذلك في المحروم والمكروه والمباح والمستحب
Artinya: Wasilah memiliki hukum maksud, sesuatu yang
tidak akan sempurna kewajiban kecuali denganya maka berarti itu adalah wajib,
begitupun dalam hal haram, makruh, mubah dan mustahabbun.
Imam Nawawi Rahimahullah Berkata : “Para ulama telah
bersepakat tentang sunnahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban” (Syarah
Shahih Muslim 7/207).
Jadi, menyiapkan sahur hukumnya sama dengan sahur
yaitu sunnah mu'aqqadah. Dan sahur sangat ditekankan kepada kaum muslimin walau
hanya dengan seteguk air, seperti yang di sabdakan oleh Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar