JAKARTA - Diantara para tokoh yang hadir di markas FPI Petamburan Jakarta Pusat salah seorang pengurus JAT Imaroh Wilayah Jakarta Ahmad Fatih ikut menyampaikan beberapa point penting mengenai sikap Jama’ah Ansharut Tauhid atas penangkapan Amirnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, Kami meyakini bahwa upaya penangkapan terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini adalah sebagai bentuk provokasi terhadap umat Islam menjelang Ramadhan ini, karena Ustadz Abu merupakan salah satu pimpinan dari ormas Islam.
Kedua, kami menyatakan haram hukumnya kami berdiam diri dan tidak melakukan upaya-upaya atas putusan penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Ketiga, Kami menghimbau kepada umat Islam untuk sedianya bersikap dengan cara apa pun yang dibenarkan oleh syari’at dalam rangka pembelaan terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Demikian yang disampaikan Ahmad Fatih di Petamburan Jakarta hari Senin 9 Agustus 2010. [muslimdaily.net/wd]
FPI Kecam Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir
JAKARTA - Senin, 9 Agustus 2010 DPP Front Pembela Islam (FPI) memberikan pernyataan sikap atas penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Hadir di dalam konfrensi pers tersebut para tokoh-tokoh Islam seperti; Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab (Ketua Umum DPP FPI) Munarman SH (Pimpinan Komando Laskar Umat Islam), Dr. Jose Rizal Jurnalis (Ketua Presidium Mer-C), Ahmad Fatih (Pengurus JAT Imaroh Wilayah Jakarta) serta beberapa tokoh penting lainnya.
Beberapa point penting yang dibacakan oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab dalam surat pernyataan sikap FPI, diantaranya adalah:
• DPP FPI menolak segala bentuk upaya TERORISASI Islam dan Tokoh Islam beserta umatnya.
• DPP FPI sangat prihatin sekaligus mengecam penangkapan Ust. Abu Bakar Ba’asyir oleh Densus 88 saat sedang safari dakwah di jawa Barat.
• DPP FPI menduga kuat bahwa penangkapan Ust. Abu Bakar Ba’asyir merupakan:
1. POLITIK REKAYASA TERORISME karena berbagai rekayasa kasus oleh Polri telah terungkap, seperti Kasus Aan, Kasus pemulung menyimpan lintingan ganja, kasus Gayus dan lain-lain.
2. POLITIK PENGALIHAN ISSUE kasus-kasus besar seperti Century, kenaikan TDL, pencabutan subsidi BBM, rekening gendut perwira Polri, keterlibatan Polri dalam rekayasa berbagai kasus dan lain-lain.
3. POLITIK PEMBERANGUSAN gerakan Islam untuk menakut-nakuti para aktivis Islam yang konsen dengan perjuangan penerapan syari’at Islam.
• DPP FPI telah mengidentifikasi bahwa kasus “TERORIS ACEH” adalah REKAYASA TERORISME yang dimainkan oleh desertir Brimob yang bernama SUFYAN TSAURI yang telah merekrut dan melatih para tersangka “TERORIS ACEH” di Mako Brimob Kelapa Dua –Cimanggis-Depok-Jawa Barat, sejak tahun 2009 sehingga tidak ada kaitannya dengan Ust. Abu Bakar Ba’asyir.
• DPP FPI menyerukan kepada umat Islam untuk merapatkan barisan dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah, serta melawan segala kezaliman, sekaligus melakukan pembelaan hokum terhadap Ust. Abu Bakar Ba’asyir sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Usai membacakan pernyataan sikap Habib Rizieq meminta kepada Kapolri untuk mengungkap siapa sebenarnya Sufyan Tsauri.
“Kami DPP FPI minta kepada bapak Kapolri untuk mempublikasikan siapa Sufyan Tsauri, siapa dia? Identitasnya? dimana ia tinggal? karena sebenarnya dialah tokoh sentral, dia yang merekrut, melatih, dia yang mendanai. Dan menariknya dilatihnya di Mako Brimob, setelah itu anak-anak yang dilatih tadi dibawa ke Aceh latihan perang, digrebeg, ditembaki, dan dituduh teroris.
Dia juga mensuplai senjata, AK 47 disuplai dengan ribuan amunisi dan kami punya anak-anak yang ikut latihan di Mako Brimob yang dia tidak terlibat dalam latihan perang di Aceh. Sampai saat ini mereka kami amankan, kami akan bawa ke DPR RI komisi III kalau sudah siap.
Sekarang ini mereka kami amankan karena ini menyangkut nyawa mereka yang setiap saat bisa diculik, dibunuh oleh orang-orang yang merasa kepentingannya dirugikan. Kami khawatir rekayasa-rekayasa ini sengaja ingin melakukan terorisasi umat Islam padahal umat Islam bukan teroris hanya diterorisasikan!” [muslimdaily.net/wd]
Inilah Pernyataan FUI Tentang Penangkapan KH. Abu Bakar Ba'asyir
Assalamu'alaikum wr.wb.
Penangkapan KH. Abu Bakar Ba'asyir oleh Densus 88 Mabes Polri di Banjar-Ciamis-Jawa Barat seusai melakukan da'wah pada hari Senin pagi, 28 Sya'ban 1431H bertepatan 9 Agustus 2010, mengingatkan kita semua kepada peristiwa menjelang Ramadhan tahun lalu dimana mabes Polri mengeluarkan pernyataan akan mengawasi dakwah-dakwah di masjid-masjid sebagai bentuk intimidasi kepada dakwah Islam dan para aktivisnya.
Bahkan menyambut intimidasi Polri waktu itu, Pangdam Diponegoro mengintimidasi orang-orang yang memakai jubah dan sorban sebagai teroris. Namun setelah banyak protes, Mabes Polri mengumumkan bahwa mereka tidak ada program mengawasi dakwah, sekalipun dalam praktek banyak laporan bahwa pengawasan itu tetap berlangsung.
Oleh karena itu, Forum Umat Islam (FUI) menilai bahwa penangkapan KH. Abu Bakar Ba'asyir bersama sopir dan istri serta keluarganya sepulang dari dakwah adalah bentuk intimidasi Densus 88 Mabes Polri kepada para aktivis dakwah islam, khususnya mereka yang dicap sebagai kalangan radikal, yakni para aktivis dakwah Islam yang menyerukan ajaran islam yang benar sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, baik aqidah maupun syariah secara kaffah.
Mencermati hal di atas Forum Umat Islam (FUI) menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Menolak segala bentuk upaya TERORISASI Islam dan Tokoh Islam beserta umatnya.
2. Mengecam penangkapan KH. Abu Bakar Ba'asyir oleh Densus 88 Mabes Polri saat sedang SAFARI DA'WAH di Jawa Barat.
3. Menduga kuat bahwa penangkapan KH. Abu Bakar Ba'asyir merupakan:
a. POLITIK REKAYASA TERORISME karena berbagai rekayasa kasus oleh Polri telah terungkap, seperti Kasus Aan yang dinarkobakan, Kasus Pemulung yang dilinting-ganjakan, kasus Gayus, kasus Bibit-Chandra dan lain-lain.
b. POLITIK PENGALIHAN ISU dari kasus-kasus besar seperti Century, Kenaikan TDL, Pencabutan Subsidi BBM, Rekening Gendut Perwira Polri, Keterlibatan Polri dalam rekayasa berbagai kasus, teror bom elpiji oleh pemerintah kepada masyarakat, dan lain-lain, untuk menutupi ketidakmampuan pemerintahan pimpinan presiden lebay.
c. POLITIK PEMBERANGUSAN gerakan Islam untuk menakut-nakuti para Aktivis Islam yang memperjuangkan penerapan Syariat Islam. Politik pemberangusan ini adalah pesanan asing (kafir harby fi'lan).
4. FUI telah mendapatkan laporan bahwa ada REKAYASA TERORISME yang dimainkan oleh seorang Desertir Brimob yang bernama SUFYAN TSAURI yang telah merekrut dan melatih para tersangka " PELAKU PELATIHAN MILITER ACEH " di Mako Brimob Kelapa Dua-Cimanggis-Depok-Jawa Barat serta upaya menawarkan dana kepada kalangan pesantren di Jawa Tengah untuk mengikuti latihan militer sejak tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa kasus pelatihan militer Aceh tidak ada kaitannya dengan KH. Abu Bakar Ba'asyir.
5. Menuntut pembebasan KH. Abu Bakar Ba'asyir tanpa syarat.
6. Menyerukan kepada Ummat Islam untuk merapatkan Barisan dan memperkokoh Ukhuwwah Islamiyyah, serta melawan segala KEZALIMAN, sekaligus melakukan Pembelaan Hukum terhadap KH. Abu Bakar Ba'asyir sesuai dengan aturan syariat Islam dan perundang-undangan yang berlaku.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Jakarta, 29 Sya'ban 1431 H/10 Agustus 2010
Atas Nama Umat Islam IndonesiaForum Umat Islam (FUI)
KH. Muhammad Al Khaththath, KH. Mudzakir Shiddiq
Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA, KH. Abu Muhammad Jibril
FORUM UMAT ISLAM:Perguruan As Syafi'iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, Hidayatullah, AlWashliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.
Penangkapan Ba'asyir Bermotif Politik dan Didalangi Desertir Brimob
JAKARTA (voa-islam.com) – Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan dugaan terkait terorisme di Aceh mengundang kecaman ormas-ormas Islam. Ketua Umum DPP FPI Habib Rizieq Syihab menyatakan sangat prihatin sekaligus mengecam penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir oleh Densus 88 saat sedang safari dakwah di Jawa Barat. DPP FPI menolak segala bentuk upaya “Terorisasi” Islam beserta tokoh dan umat Islam, karena penangkapan Ustadz Abu Bakar Baasyir dinilai sarat dengan kepentingan politik, antara lain: Politik Rekayasa Terorisme, Politik Pengalihan Issue, dan Politik Pemberangusan Gerakan Islam. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang disampaikan di kantor DPP Front Pembela Islam (FPI) Petamburan Jakarta, Senin (9/8/2010).
Hadir di dalam konfrensi pers tersebut para tokoh-tokoh Islam seperti; Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab (Ketua Umum DPP FPI), Munarman SH (Pimpinan Komando Laskar Umat Islam), Dr Jose Rizal Jurnalis (Ketua Presidium Mer-C), Ahmad Fatih (Pengurus JAT Wilayah Jakarta), dan para tokoh Islam dari berbagai ormas.
Politik Rekayasa Terorisme, menurut Habib Rizieq, terindikasi karena berbagai rekayasa kasus oleh Polri telah terungkap, seperti Kasus Aan, Kasus pemulung menyimpan lintingan ganja, kasus Gayus dan lain-lain. Sedangkan Politik Pengalihan Issue digunakan untuk mengalihkan issue dari kasus-kasus besar seperti Century, kenaikan TDL, pencabutan subsidi BBM, rekening gendut perwira Polri, keterlibatan Polri dalam rekayasa berbagai kasus dan lain-lain. Sedangkan Politik Pemberangusan Gerakan Islam, lanjut Rizieq, adalah politik untuk menakut-nakuti para aktivis Islam yang concern dengan perjuangan penerapan syariat Islam.
…Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dinilai sarat dengan kepentingan politik: Politik Rekayasa Terorisme, Politik Pengalihan Issue, dan Politik Pemberangusan Gerakan Islam…
Untuk menghadapi politik rekayasa terorisme itu, DPP FPI menyerukan kepada umat Islam untuk merapatkan barisan dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah, serta melawan segala kezaliman, sekaligus melakukan pembelaan hukum terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Habib Rizieq menambahkan, saat ini DPP FPI telah mengidentifikasi bahwa kasus “Teroris Aceh” adalah rekayasa terorisme yang dimainkan oleh Sufyan Tsauri, seorang desertir Brimob.
“Sufyan Tsaurilah yang merekrut dan melatih para tersangka “Teroris Aceh” di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat sejak tahun 2009, sehingga tidak ada kaitannya dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” tegas Habib.
…Kasus “Teroris Aceh” adalah rekayasa terorisme yang dimainkan oleh Sufyan Tsauri, seorang desertir Brimob…
Usai membacakan Pernyataan Sikap DPP FPI, Habib Rizieq meminta kepada Kapolri untuk mengungkap siapa sebenarnya Sufyan Tsauri.
“Kami DPP FPI minta kepada bapak Kapolri untuk mempublikasikan siapa identitas Sufyan Tsauri? Di mana ia tinggal? Karena sebenarnya dialah tokoh sentral yang merekrut, melatih, dia yang mendanai kelompok Aceh,” lanjut Habib.
Yang mencurigakan, menurut Habib, Sufyan Tsauri melakukan pelatihan di Mako Brimob, setelah itu anak-anak yang dilatih tadi dibawa ke Aceh latihan perang, lalu digrebeg, ditembaki, dan dituduh teroris. Sufyan Tsauri pula yang mensuplai senjata AK 47 lengkap dengan ribuan amunisi.
Habib berjanji akan membongkar rekayasa terorisme yang diotaki oleh deserter Brimob di hadapan Komisi III DPR RI.
…DPP FPI akan membongkar rekayasa terorisme yang diotaki oleh deserter Brimob di hadapan Komisi III DPR RI…
“Kami punya anak-anak yang ikut latihan di Mako Brimob, tapi dia tidak terlibat dalam latihan perang di Aceh. Sampai saat ini mereka kami amankan, kami akan bawa ke DPR RI komisi III kalau sudah siap,” janji Habib.
Sampai saat ini, para saksi kunci kasus rekayasa terorisme yang diotaki oleh deserter Brimob itu sedang diamankan oleh DPP FPI.
“Sekarang ini mereka kami amankan karena ini menyangkut nyawa mereka yang terancam. Mereka setiap saat bisa diculik, dibunuh oleh orang-orang yang merasa kepentingannya dirugikan,” kata Habib. “Kami khawatir rekayasa-rekayasa ini sengaja ingin melakukan terorisasi umat Islam padahal umat Islam bukan teroris hanya diterorisasikan,” pungkasnya.
Provokasi Menjelang Ramadhan
Menanggapi penangkapan amirnya, Pengurus Jamaah Anshorut Tauhid Wilayah Jakarta Ahmad Fatih menilai penangkapan itu sebagai bentuk provokasi terhadap umat Islam menjelang Ramadhan ini.
“Ini adalah provokasi terhadap umat Islam, karena Ustadz Abu merupakan salah satu pimpinan dari ormas Islam,” jelasnya.
...Ini adalah provokasi terhadap umat Islam, karena Ustadz Abu adalah salah satu pimpinan dari ormas Islam...
Karenanya, Fatih mengimbau kepada umat Islam untuk melakukan pembelaan terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan cara apapun yang dibenarkan oleh syariat.
“Kami menyatakan haram hukumnya berdiam diri dan tidak melakukan upaya apapun penzaliman terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” tegasnya. [taz, widiarto]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar