أَبْـدَأُ بِالحَمْـدِ مُـصَلِّياً
علـى * مُحَمَّــدٍ خَيْرِ نَبيِّ أُرْسِـلا
Aku memulai dengan memuji
Allah dan bershalawat atas Muhammad,
nabi terbaik yang diutus
nabi terbaik yang diutus
وَذي مـنْ أقسـامِ الحَديثِ عِدَّهْ * وَكُـلُّ وَاحِـدٍ
أَتَى وَعَـدَّهْ
أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهُـوَ مَا اتَّصَـلّْ*
إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُـذَّ أَوْ يُعَـلّْ
Pertama hadits shahih
yaitu yang bersambung sanad nya, tidak
mengandung syadz dan ‘illat
mengandung syadz dan ‘illat
يَرْويهِ عَدْلٌ ضَـابِطٌ عَنْ مِثْلِـهِ *
مُعْتَمَـدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِـهِ
Perawi nya ‘adil dan
dhabith yang meriwayatkan dari yang
semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya
ke-dhabith-an dan periwayatan nya
semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya
ke-dhabith-an dan periwayatan nya
وَالحَسَنُ المَعْروفُ طُرْقـاً وَغدَتْ * رِجَالَهُ لا
كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ
(Kedua) Hadits Hasan
yaitu yang jalur periwayatannya ma’ruf..
akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih
akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih
وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحُسْنِ قَصُـرْ * فَهُوَ
الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَامَاً كَثُرْ
Setiap hadits yang lebih
rendah dari derajat hadits hasan
adalah hadits (ketiga) Dhaif dan terbagi atas banyak bagian
adalah hadits (ketiga) Dhaif dan terbagi atas banyak bagian
وَمَـا أُضِيفَ لِلنَّبي المَرْفُــوعُ * وَمَـا
لِتَابِعٍ هُـوَ المَقْطُـوعُ
Hadits yang disandarkan
kepada nabi adalah Hadis Marfu’,
dan yang disandarkan kepada Tabi’in adalah Hadits Maqthu’
dan yang disandarkan kepada Tabi’in adalah Hadits Maqthu’
والمُسْنَدُ المُتَّصِلُ اْلإسْنَادِ مِــنْ * رَاوِيهِ
حَتَّى المُصْطَفَى ولَمْ يَبِنْ
Hadits Musnad adalah yang
bersambung sanadnya perawinya
sampai kepada nabi tanpa terputus
sampai kepada nabi tanpa terputus
وَمَـا بِسَـمْعِ كُلِّ رَاوٍ يَتَّصِـلْ * إسْنَادُهُ
لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِـلْ
Hadits yang setiap perawi
nya mendengar satu sama lain dan bersambung
sanad nya sampai nabi maka disebut Al Muttashil (bersambung)
sanad nya sampai nabi maka disebut Al Muttashil (bersambung)
مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى * مِثْلُ أَمَا
وَاللـهِ أَنْبَانِي الْفَتَـى
Hadits Musalsal
adalah hadits yang dibawakan dengan menyertakan sifat
(yang selalu sama) seperti perkataan perawi “Ketahuilah, Demi
Allah telah memberitahuku seorang pemuda”
(yang selalu sama) seperti perkataan perawi “Ketahuilah, Demi
Allah telah memberitahuku seorang pemuda”
كَـذَاكَ قَـدْ حَدَّثَنِيهِ قَائِمــا * أَوْ بَعْـدَ
أَنْ حَدَّثَنِـي تَبَسَّـما
Begitu juga seperti “Si
Fulan Telah bercerita kepadaku sambil berdiri”
atau “setelah bercerita kepadaku, ia tersenyum”
atau “setelah bercerita kepadaku, ia tersenyum”
عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَينِ أَوْ ثَلاَثَــهْ * مَشْهُورُ
مَرْوِي فَوْقَ مَـا ثَلاَثَهْ
Hadits ‘Aziz adalah
hadits yang diriwayatkan oleh dua
atau tiga orang perawi sedangkan Hadits Masyhur
diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi
atau tiga orang perawi sedangkan Hadits Masyhur
diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi
مُعَنْعَنٌ كَعَنْ سَعِيدٍ عَـنْ كَـرَمْ * وَمُبْهَمٌ
مَـا فيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَـمّْ
Hadits Mu’an’an itu
seperti perkataan perawi “dari sa’id, dari Karom”
dan
Al Mubham itu hadits yang perawinya tidak diberi nama
Al Mubham itu hadits yang perawinya tidak diberi nama
وَكُـلُّ مـَا قَلَّتْ رِجَالُهُ عَـلاَ * وَضِـدُهُ
ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَـزَلاَ
Setiap hadits yang
sedikit perawinya disebut hadits ‘Aaliy
dan kebalikannya disebut hadits Naazil
dan kebalikannya disebut hadits Naazil
وَمَا أَضَفْتَهُ إِلى الأَصْحَـابِ مِنْ * قَوْلٍ
وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكِنْ
Perkataan atau perbuatan
yang kau sandarkan
kepada Sahabat adalah Hadits Mauquf
kepada Sahabat adalah Hadits Mauquf
وَمُرْسَـلٌ مِنْهُ الصَّحَابِيُّ سَقَطْ * وَقُلْ
غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ
Hadits Mursal adalah
hadits yang perawinya gugur
di tingkat Sahabat dan katakanlah Hadits Gharib itu hadits
yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja
di tingkat Sahabat dan katakanlah Hadits Gharib itu hadits
yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja
وَكُـلُّ مَا لَـمْ يَتَّصِلْ بِحَـالِ * إِسْـنَادُهُ
مُنْقَطِعُ اْلأوْصَـالِ
Setiap hadits yang tidak
bersambung sanadnya disebut Hadits Munqathi’
وَالمُعْضَلُ السَّـاقِطُ مِنْهُ اثْنَـانِ * وَمَـا
أَتَى مُدَلَّسـاً نَوْعَـانِ
Hadits Mu’dhal adalah
hadits yang gugur pada sanadnya dua rawi.
Hadits yang ditadlis ada dua macam
Hadits yang ditadlis ada dua macam
الأَوَّلُ الاسْـقَاطُ للشَّيْخِ وَأنْ * يَنْقُـلَ
عَـمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ
Pertama, menggugurkan
syaikhnya dan menukil dari perawi
di atas nya dengan kata ” dari (عَنْ) ” dan “bahwa (أَنَّ)”
di atas nya dengan kata ” dari (عَنْ) ” dan “bahwa (أَنَّ)”
وَالثَّانِ لا يُسْـقِطُهُ لَكِنْ يَصِفْ * أَوْصَـافَهُ
بِمَا بِـهِ لا يَنْعَـرِفْ
Kedua, tidak menggugurkan
(syaikh) nya akan tetapi mensifatinya
dengan sifat yang tidak dikenal
dengan sifat yang tidak dikenal
وَمَا يُخَـالِفْ ثِقَةٌ فِيـه المَـلا * فَالشَّاذُّ
وَالمَقْلُوبُ قِسْمَانِ تَـلا
Hadits (tsiqah) yang
menyelisihi hadits yang (lebih) tsiqah disebut
dengan Hadits Syadz. Hadits Maqlub ada dua jenis
dengan Hadits Syadz. Hadits Maqlub ada dua jenis
إِبْـدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسْــمُ * وَقَلْبُ
إِسْـنَادٍ لِمَتْنٍ قِسْــمُ
Pertama, terganti
(terbolak-balik) rawi yang satu dengan yang lain. Kedua,
terbolak-baliknya sanad matan tertentu dengan sanad matan yang lain
terbolak-baliknya sanad matan tertentu dengan sanad matan yang lain
وَالْفَـرْدُ مَا قَيَّدْتَـهُ بِثِقَــةِ * أَوْ جَمْعٍ
أَوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَـةِ
Hadits Fard adalah hadits
yang kau kaitkan dengan periwayatan
seorang yang tsiqah, atau periwayatan sebuah kelompok tertentu,
atau terbatas/dikhusukan pada riwayatnya saja
seorang yang tsiqah, atau periwayatan sebuah kelompok tertentu,
atau terbatas/dikhusukan pada riwayatnya saja
وَمَـا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ أَوْ خَفَــا * مُـعَلَّلٌ
عِنْدَهُـمُ قَـدْ عُرِفَـا
Hadits yang mengandung
cacat yang samar atau tersembunyi
dikenal oleh Ahli Hadits dengan Hadits Mu’allal
dikenal oleh Ahli Hadits dengan Hadits Mu’allal
وَذو اخْتِلافِ سَـنَدٍ أَوْ مَتْـنِ * مُضْطَرِبٌ
عِنْدَ أُهَـيْلِ الْفَـنِّ
Hadits yang sanad atau
matannya berselilih (memiliki perbedaan)
menurut Ahli Hadits disebut Hadits Mudhtharib
menurut Ahli Hadits disebut Hadits Mudhtharib
وَالمُدْرَجَاتُ في الحَدِيثِ مَا أَتَتْ * مِنْ بَعْضِ
أَلْفَاظِ الرُّواةِ اتَّصَلَتْ
Hadits Mudraj yaitu
hadits yang datang (ditambahkan) pada
(sanad atau matan) nya sebagian lafaz-lafaz perawi
(sanad atau matan) nya sebagian lafaz-lafaz perawi
وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ عَنْ أَخِـهْ * مُدَبَّجٌ
فَاعْرِفْهُ حَقَـاً وَانْتَخِـهْ
Hadist yang diriwayatkan
oleh setiap teman dari
saudaranya disebut Hadits Mudabbaj
saudaranya disebut Hadits Mudabbaj
مُتَّفِقٌ لَفْظـاً وَخَطـاً مُتَّفِـقُ * وَضِدُّهُ
فِيمَــا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ
Kesesuaian lafaz dan
tulisan (nama perawi) nya disebut Muttafiq
dan kebalikan dari yang kami sebutkan disebut Muftariq
dan kebalikan dari yang kami sebutkan disebut Muftariq
مُؤتَلِفٌ مُتَّفِقُ الخَطِّ فَقَـــطْ * وَضِدُّهُ مُخْتَلِفٌ
فَاخْشَ الغَلَطْ
Mu’talif itu jika sesuai
tulisan (nama perawi) nya saja (tidak lafaznya)
dan kebalikannya disebut Mukhtalif maka waspadailah kekeliruan
dan kebalikannya disebut Mukhtalif maka waspadailah kekeliruan
وَالمُنْكَرُ الْفَرْدُ بِهِ رَاو غَــدَا * تَعْدِيلُهُ
لا يَحْمِــلُ التَّفَـرُّدَا
Hadits munkar adalah
hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi
yang tidak diterimata’dil nya dalam keadaan menyendiri
yang tidak diterimata’dil nya dalam keadaan menyendiri
مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انْفَــرَدْ *
وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَــرَدّْ
Hadits
Matruk adalah hadits yang menyendiri perawinya
dan mereka (para ahli hadits) menyepakati Kedhaifan
Rawi tersebut dan menolaknya
dan mereka (para ahli hadits) menyepakati Kedhaifan
Rawi tersebut dan menolaknya
وَالكَــذِبُ المُخْتَلَقُ المَصْنُوعُ * عَلَى النَّبِي
فَــذَلِكَ المَوْضُوعُ
Hadits dusta yang
dibuat-buat (dipalsukan) atas nama nabi maka
itulah Hadits Maudhu’
itulah Hadits Maudhu’
وَقَــدْ أَتَتْ كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ *
سَــمَّـيْتُهَا مَنْظُومَةَ البَيْقُونِي
Sungguh nadzham ini
seperti Al Jauhar Al Maknun yang ku beri nama
Mandzhumah Al Baiquuniyah
Mandzhumah Al Baiquuniyah
فَـــوْقَ الثَّلاثِينَ بِأَرْبَعٍ أَتَتْ *
أَبْيَاتُهـــَا ثُمَّ بِخَيرٍخُـتِمَتْ
Datang dengan 34 bait
kemudian ditutup dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar